Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gemericik yang Berisik

7 Maret 2022   18:54 Diperbarui: 7 Maret 2022   18:57 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pixabay

Rinai tak pernah jenuh menyentuh tanah
Titik-titik hujan membasahi bumi yang sedang dahaga 
malam yang baru saja menyapa 
kini kembali beradu dengan hujan yang tak pernah reda

Gemericik berbisik-bisik
mewanti-wanti setiap asa yang tak kunjung kesampaian
tapi semakin kesini semakin berisik
ah,,, deras hujan semakin membuat rancu  ingatan

Sepasang kekasih kiranya bisa mengambil kesempatan dalam kesempitan, dalam perteduhan sejenak karena hujan 
tapi bagaimana dengan kesendirian ditepian jalan?

Sekelebat kenangan sedikit terbayang lagi-lagi ini tentang hujan,,
dari gerimis, rinai, sampai derasnya suaranya
darinya bermula perjumpaan, sampai larut dalam cerita panjang, tapi itu hanyalah sedikit yang tersisa

Hanya pelukan hangat untuk diri sendiri
yang mungkin akan sedikit mengobati diri dari gemericik yang berisik
deru mesin beroda dan cahaya sambil lalu menyatu  
Ditepian jalan Rindu tertambat kan

Musafar Ukba,,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun