Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesisir Jadi Saksi

12 Februari 2022   10:00 Diperbarui: 12 Februari 2022   10:01 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesisir Pantai. Ilustrasi via Pixbay

Pesisir jadi Saksi
tentang sampan sederhana yang singgah
dulu kedatangannya sayup terdengar mengiringi laju ombak sampai membelai pasir pantai 

kemarin disebuah gubuk kirai
terpatri mimpi kan menjelajahi teluk
bersama memanjakan mata menikmati batu-batu cadas kokoh dihantam ombak 
meski arusnya tak terlalu kuat 

Hasrat kita belumlah kesampaian
desiran air laut masih enggan tuk tenang 
kendati garis pantai menyisakan jejak yang membekas, namun perlahan lenyap bersama ombak yang menyapu 
Kini hanya sepi menggandrungi hati 
kesendirian ditepi pantai diatas pondok beratap kirai

Pohon kelapa berjejeran saling melambai 
merangkul dan menyapa dari kejauhan 
senja pun selalu hadir dengan keindahan semburat jingganya 
namun itu tidaklah lama sebelum benar-benar tenggelam

Waktu akan terus bergulir
Meski rindu ini semakin menyiksa 
pendirian ini akan tetaplah kokoh 
menunggu hadirmu kembali 
Pesisir yang akan jadi saksinya 

Musafar Ukba, 12 Februari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun