Bocah seorang diri tengah berada di jalanan bersaljuÂ
bersama rusa jinak hanya merutuki langkah yang kurang sigap
gerangan apa membawa ia di suatu tempat yang meninggalkan bekas jalanan roda empat
Kawanan Kalong di kejauhan sana mengepak, pertanda hari semakin sore membenamkan senjaÂ
meski tertutup saljuÂ
semburatnya masih tersisa walaupun remangÂ
Bocah dengan rusanya turut menerawang
jalan sepi tak berpenghuni
tersesat oleh tuan yang cerobohÂ
meninggalkan anak seorang dengan gembala bertanduk ranting dalam kedinginan yang menohokÂ
Anak itu takut untuk sekedar menangis
kemana tambatan hati dan mencurahkan segala ketakutan, tali kekang amat kuat direngkuh
kegamangan telah mengalahkan air matanya tuk tumpah
Dengan termenung dan tertundukÂ
Kaki harus tetap melangkah untuk kembali pulangÂ
bocah dengan rusa yang malangÂ
hanyalah tersesat dalam kesepianÂ
oleh perasaan yang tak siaga dan menjaga
Bocah sekecil itu tegar meski dipenuhi rasa takut
esok akan diraihnya jalan terang tuk kembali ke rumah
entah rumahnya dulu atau tempat yang nyaman untuk kembali menangis
Musafar Ukba, 2 Februari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H