Kekalahan dari Chelsea 2-0 pada Minggu malam (23/1) di Stanford Bridge, memperpanjang tiga kali kekalahan Tottenham dalam sebulan ketika melawan Chelsea.Â
Beberapa Minggu sebelumnya, di Piala Carabao Tottenham Hotspur kalah dua leg melawan Chelsea yang semakin memperparah rekor buruk mereka. Dalam kurun waktu 37 kunjungan terakhir hanya bisa mencatatkan satu kemenangan di semua kompetisi.Â
Stamford bridge seakan menjadi tempat yang mengerikan bagi Spurs setelah melewati masa-masa yang amat sulit ketika berkunjung di tempat itu.Â
Minggu terakhir ini mungkin akan menjadi keputusan bagi Conte untuk merekrut pemain dalam jendela transfer yang terbuka di akhir Januari ini.Â
Pelatih the blues, Thomas Tuchel memberi pemainnya dua hari libur awal pekan ini untuk mencari percikan untuk menyalakan kembali penampilan, tetapi ternyata yang mereka butuhkan hanyalah bermain melawan Tottenham dan itupun dengan hasil yang memuaskan.Â
Bagi Chelsea Itu juga merupakan kemenangan Liga Inggris ke-33 atas Tottenham, kemenangan terbanyak mereka melawan tim mana pun dalam sejarah semua kompetisi.Â
Sementara Conte dibiarkan berbicara sekali lagi tentang kesenjangan antara kedua belah pihak setelah pertandingan di mana ia mengatur timnya dalam formasi 4-4-2, dengan Steven Bergwijn dan Harry Kane di depan.Â
Sementara itu penyerang andalan mereka, Son Heung-Min absen karena cedera dan Dele Alli dan Giovani Lo Celso dihilangkan.Â
di Lansir dari ESPN, Conte sendiri mengakui bahwa masih banyak lini yang harus dibenahi. Ada celah yang menjadi titik lemah bagi tim yang diarsitekinya tersebut. Tidak mungkin hanya satu Bursa Transfer yang di butuhkan untuk membenahinya tapi butuh waktu untuk menemukan solusi terbaik.Â
Tapi pekerjaan itu dimulai sekarang. Melihat full-back Matt Doherty dan Ryan Sessegnon beroperasi sebagai sayap konvensional di lini tengah mungkin menyampaikan urgensi yang dibutuhkan Spurs untuk mengubah skuad mereka dalam minggu mendatang.