Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelah Hari Ini

12 Desember 2021   14:21 Diperbarui: 12 Desember 2021   14:32 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelah hari ini
Menjalani setapak demi setapak
Melangkah menuju hari yang sakral
Berderet berdampingan dibawah komando

Beragam Kalimat pasrah begitu jengah
Bila kapan semua ini berakhir?
bergelut dengan tanda tanya dengan hari yang tidak pasti
berubah-ubah sesuai dengan keadaan masing-masing

Tiga bulan lamanya berjuang 
Melewati hari-hari yang penat
Penuh intrik dan drama
Beberapa ketidakpastian dengan janji yang berkesudahan 

Berkelindan dalam tali silaturahmi Berkumpul bersama melewati berbagai rasa

Suka duka telah ditorehkan dalam karya
berpadu menjadi satu
Lelah yang terbayar dengan mata berkaca-kaca bahagia 

Hari ini telah usai bukan berakhir

Jika dikemudian hari kembali dalam satu wadah 

Maka semoga akan tetap terjaga rasa cinta diantara kita

Tetap semangat kawan-kawan
Kemarin itu adalah sejarah
Hari ini adalah momen berharga
Esok hari adalah cerita cinta 
Kebersamaan dan kekeluargaan harus selalu terjaga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun