Juara di delapan Divisi dalam empat dekade Manny Pacquiao, dalam pertandingannya melawan Yordenis Ugas harus mengakui keunggulan dari Ugas yang menang angka pada Sabtu malam di T-Mobile Arena waktu Las Vegas(21/8).
Petinju asal Kuba tersebut memenangkan duelnya dengan keunggulan angka 116-112, 115-113 dan 116-112. Dengan hasil tersebut pentinju asal Kuba itu telah mempertahankan gelar Welter "Super" WBA yang dimilikinya.
Pertandingan yang oleh banyak kalangan mengatakan akan menjadi malam yang indah untuk Manny Pacquiao dalam karir tinjunya harus berakhir dengan kekalahan untuknya.Â
Usai pertandingan Ugas menyatakan perasaan terimakasihnya kepada Manny Pacquiao yang telah memberikan momen dimalam itu, setelah datang dengan Persiapan 11 hari menjelang pertandingan, tak disangka-sangka bisa mengimbangi bahkan beberapa pukulan "Big Jab" kewajah Manny Pacquiao membuatnya terdorong kebelakang.
Dengan hasil itu Ugas memiliki rekor (27-4-12 KO). Ugas yang hadir sebagai pengganti dari Spence yang sebenarnya menjadi lawan dari Pacquiao namun karena masalah retina matanya, bertemulah Ugas dan Pacquiao yang membawa kemenangan baginya.Â
Selama jalannya duel Strategi Ugas sederhana namun brilian: jab ganda ke kepala diikuti tangan kanan ke tubuh. seorang petinju kulit hitam tinggi yang menahan pukulan masuk Pacquiao sebelum pukulan kanan yang tajam melingkari sarung tangan Pacquiao yang melaju mulus kewajah Manny Pacquiao.Â
Pacquiao yang tampil sebenarnya cukup gesit dengan gerakan licinnya dan pukulan ganda cepatnya namun masih belum secara Maximal mengenai sasaran. Sekalipun demikian muka kekar dari Ugas nampak memar juga bahkan diatas pelipisnya itu robek.Â
Ugas, peraih medali perunggu di Olimpiade 2008, bersiap untuk mempertahankan gelarnya melawan Fabian Maidana dan tidak ragu untuk turun tangan melawan Pacquiao ketika kesempatan seumur hidup secara mengejutkan muncul dengan sendirinya.Â
Pacquiao versi kaki datar berusia 42 tahun ini bukanlah petarung yang sama yang melompat di ring dengan kecepatan yang memusingkan dan kombinasi yang dilemparkan dari setiap sudut. Pada malam itu tampil nampak kaku dalam mengangkat kakinya.
"Itu tinju," katanya. "Saya mengalami kesulitan di atas ring untuk melakukan penyesuaian. ... Kaki saya kaku. Maaf saya kalah malam ini, tapi saya melakukan yang terbaik."