Suasana pemberangkatan kapal Expres Bahari 6E Pagi, nampaknya tidak mengindahkan PPKM yang berlaku di kota Kendari,hari ini 18 Juli penumpang memadati kapal bahkan sebagian penumpang berdiri karena tidak ada tiket.Â
Kemudian sebagian penumpang masih banyak yang tidak memakai masker,seharusnya hal ini jadi perhatian serius dari para pegawai kapal yang bertugas mengingat kota Kendari salah satu wilayah yang berdampak Covid-19.Â
Pada saat pengambilan tiket saja banyak penumpang yang masih acuh tak acuh terhadap Pandemi yang ada dengan tidak patuh terhadap Prokes bahkan sebagian saya mengamati ada yang memakai masker saat ada petugas yang yang menjaga pintu masuk namun setelah dilewati Masker dilepas kembali.Â
Begitu buruknya keadaan seperti ini,sampai kapan kita akan terlepas dari belenggu Pandemi sedangkan kita saja tidak patuh terhadap peraturan yang ada,dan disatu sisi sistem yang kurang diperketat sehingga masyarakat lebih leluasa beraktivitas padahal Kendari juga menerapkan PPKM skala Mikro.Â
Dapat saya informasikan saat ini Susana dalam kapal sangat padat sekali. Bahkan saya sendiri ingin ketoilet saja sangat susah lantaran banyaknya penumpang yang berdiri yang tidak membuka ruang untuk berjalan.Â
Padahal pegawai tiket sudah capek berteriak agar membeli tiket,namun juga sebagaian para calo membujuk penumpang agar masuk saja didalam kapal tanpa membeli tiket tetapi membayar didalam saja kepada calo tersebut.
Akhirnya para penumpang yang tidak memiliki tiket memadati kursi kapal yang masuk diawal-awal namun mereka terpaksa disuruh berdiri lantaran prioritas adalah mereka yang punya tiket,bahkan sebagian ada yang komplen lantaran mereka juga membayar tapi dengan tegas Pegawai yang ada dalam kapal berkata"pak,Kalau mau Komplen jangan kesaya tetapi ke Calo tempat kalian membayar" ucapan yang tegas hingga mereka harus berdiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H