Mohon tunggu...
Musa Bukit
Musa Bukit Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sikulikap, Air Terjun Tersembunyi di Tanah Karo

23 Oktober 2014   14:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:01 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air Terjun Sikulikap, Berastagi, Tanah Karo

Bingung mau liburan kemana di akhir pekan? Banyak yang mengunjungi Berastagi dan singgah di lokasi Penatapen sekitar 15 menit sebelum kota Berastagi, untuk menghilangakan rasa lelah selama perjalanan Medan - Berastagi. Tapi cuma menikmati jagung bakar dan sejuknya udara Berastagi sambil memandangi hutan tropis yang didominasi oleh pohon-pohon pegunungan yang sudah berumur ratusan tahun, penatapen sendiri merupakan kawasan pemberhentian yang lokasinya berada di sisi jurang sepanjang lokasi penanatapen. Air terjunya sendiri berada di bawah tebing, banyak yang sering singgah di penatapen tetapi tidak tahu di bawah lokasi penatapan ada air terjun yang tidak kalah indahnya dari air terjun sipiso-piso yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat sumatera utara.

Saya sendiri jarang mendengar keberadaan air terjun sikulikap ini sebelumnya. Iseng-iseng saya cari informasi tentang air terjun ini di internet. Saya benar-benar terkejut saat melihat video yang di unggah di media sosial. Air terjunnya bagus sekali. Bagaimana mungkin saya tidak tahu ada air terjun seindah kulikap ini. Walaupun air terjunnya tidak setinggi air terjun sipiso-piso (120 Meter) air terjun sikulikap ini punya keunikan tersendiri. Saya dan beberapa teman saya akhirnya memutuskan untuk pergi menjelajahi air terjun ini.

Nah di sini saya mau berbagi pengalaman wisata alam yang bisa di jadikan rekomendasi tentunya bagi yang menyukai jungle tracking.

Lokasi & akses transportasi

Tak sabar menunggu lama kamipun memutuskan untuk berangkat satu hari setelah kami mencari tahu informasi di mana tepatnya lokasi air terjun ini berada. Berdasarkan informasi lokasi dan situasi yang saya dapatkan kamipun tidak membawa perlangkap khusus. Saya sendiri Cuma pakai sepatu kets dan jaket. bahkan teman saya malah ada yang cuma paki sandal jepit.

Akses Transportasi untuk mencapai lokasi cukup mudah, akses dari medan dapat dimulai dengan menggunakan jasa transportasi yang berada di sekitar daerah simpang Kwala atau Simpang Pos . Transportasi yang paling banyak digunakan dan paling ekonomis yaitu Bus berukuran sedang.  Biaya transportnya juga relatif murah, Cuma 10rb rupiah saja. Bagi yang membawa kendaraan sendiri, cukup dititipkan di tempat warung jagung di sekitar gerbang masuk air terjun tersebut, berhubung penulis datang tidak menggunakan kendaraan pribadi jadi soal biaya penitipan kendaraan saya tidak tahu. Hehehehe

Air terjun sikulikap berlokasi tepat di sebelah kiri gapura perbatasan Deli serdang dan Kabupaten karo. Dan air terjun sikulikap berada di kabupaten karo. Berada di jalan Jamin Ginting KM 54, Doulo, Berastagi. Waktu yang kami tempuh juga tidak lama. Tidak sampai 90 menit kamipun sampai di lokasi gapura perbatasan. Masih penasaran dengan lokasinya.? Cek saja di peta digital. Ketik saja kata kuncinya Kulikap Waterfall.

Air terjun sikulikap

Pintu masuk air terjun sikulikap tepat berada di sebelah kiri gapura perbatasan.  Tak ada petugas yang menjaga lokasi air terjun itu sama  sekali. Bahkan tak ada bangunan tempat pemberhentian petugas. Sangat mengherankan tempat wisata sepotensial ini tidak dimanfaatkan. Berhubung tidak ada biaya karcis/retribusi langsung saja kami masuk lokasi Air Terjun Sikulikap.

Jarak yang harus di tempuh juga tidak jauh. sepanjang perjalanan hampir 60% persen jalur tracking sudah disemen. Sebagian jalan terlihat baru saja diperbaiki mungkin sekitar setahun atau dua tahun yang lalu. Tapi untuk apa jalanya di perbaiki kalau tidak dimanfaatkan oleh pemerintah daerah.  Dan di sepanjang perjalanan juga di sediakan kursi yang terbuat dari batu. Saya yakin tempat duduk yang yang ada di sepanjang jalur tracking sudah lama dibuat.   Desainnya juga sangat sederhana dan unik persis seperti kursi batu megalitik yang sering saya lihat di buku-buku sejarah. Jika kamu pernah ke pemakaman Sidabutar di Samosir. Jenis batunya hampir kelihatan sama.

jalur tracking yang kami lewati juga tidak terlalu berbahaya karena sebagian jalur yang mengarah kearah jurang telah di buat pagar besi. Pagar besinya juga kelihatan baru di cat. Kontur tanah yang di lalui juga tidak terlalu curam. Tapi cukup menantang untuk di lalui.

Sepanjang jalan kita akan menelusuri hutan lebat khas tropis. akan ada berbagai jenis jamur, anggrek hutan dan objek - objek menarik lainnya. Cocok jadi objek buat wisatawan yang menyukai photography.  Dan apabila beruntung kita bisa melihat banyak monyet  yang berteriak dan bergelantungan di atas pohon.di perjalanan kami bahkan melihat 2 jenis monyet yang berbeda warna dan ukurannya.  Waktu menuju air terjun sikulikap sekitar 15 menit. Tapi selama perjalanan kami menemukan objek-objek yang sayang untuk tidak diabadikan.

Sayup-sayup akan terdengar suara gemericik air terjun. Tanda-tanda bahwa air terjunya sudah tidak jauh lagi. dari kejauhan juga akan terlihat sekilas air terjunnya walaupun tidak terlihat secara jelas karena ditutupi oleh rimbunnya hutan dan percikan air terjun. setelah berjalan menelusurri hutan sekitar 30 meenit, kita sudah bisa melihat keindahan Air Terjun Sikulikap. semua rasa penasaran yang selama ini terbayarkan saat guyuran percikan air jatuh dari ketinggian 30 meter itu. karena kami tidak membawa perlengkapan baju ganti, terpaksa baju yang kami pakai satu-satunya basah oleh percikan air yang jatuh.

Kontur tebing berbatu yang unik juga menambah keunikan air terjun ini. Sekitar tahun 90-an tebing batu di sisi air terjun ini sering di pakai untuk olahraga panjat tebing oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Karena sekarang jumlah wisatawan asing yang datang ke Berastagi berkurang, maka jumlah pengunjung mancanegara kelokasi ini juga ikut berkurang.  Lumut yang tumbuh di kedua sisi air terjunya juga membuat air terjun ini kelihatan lebih unik. Tepat di bawah air terjun ini juga di sediakan tempat untuk berteduh manakala hujan. Desain atapnya sangat terasa sentuhan budaya karo-nya.

Sangat di sayangkan, banyak yang tidak mengetahui lokasi wisata ini. saya sendiri yang lahir di daerah tersebut baru mengetahui adanya air terjun ini dari modal searching di internet. Dan saat saya memposting beberapa poto dan video saya di media sosial banyak yang tidak pernah mendengar dan mengetahui daerah wisata ini.  Padahal Air Terjun Kulikap layak di jadikan salah satu sumber pendapatan daerah tersebut. Berdasarkan informasi yang saya baca bahwa pemerintah daerah tidak mencanangkan dana APBD untuk mempromosikan tempat wisata ini. Rasanya wajar saja saat memasuki wisata ini wajib membayar sejumlah retribusi tertentu.

Semoga bisa jadi pertimbangan wisata anda selanjutnya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun