Mohon tunggu...
mustafa sabaroedin
mustafa sabaroedin Mohon Tunggu... -

Lahir di Bukittinggi dan dibesarkan di Bandung. Sekarang menetap di Melbourne, Australia dengan profesi insinyur konsultan dalam bidang Tram, KRL dan Transmisi listrik. Beristri dengan dua anak yg sudah dewasa. Hobi main gitar, nyanyi karaoke, nonton sepak-bola dan nonton konsert.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

kemurahan Allah

2 Februari 2011   01:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:58 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berikut ini adalah suatu kisah yg benar2 dialami oleh Layla Al Helw, seorang wanita Maroko, yg membuat saya hampir mengeluarkan airmata membacanya.

Layla sembilan tahun yg lalu dihinggapi penyakit kanker yg dokter2 sudah putus asa mengobatinya. Spesialis2 yg terbaik di Eropa sudah tidak mengharapkan Layla bisa sembuh termasuk Layla sendiri yg juga sudah putus asa kecuali Allah SWT mempunyai agenda-Nya sendiri.

Layla bercerita :

" Sembilan tahun yl saya dihinggapi penyakit yg paling berbahaya, kanker. Semua orang  mengucapkannya saja sudah ngeri!" Kepercayaan saya ke Allah saat itu sangat rendah. Saya sudah 100% melupakan Allah SWT dan saya selalu berpikir bahwa kecantikan dan kesehatan kekal dikehidupan seseorang, tidak pernah terpikirkan bahwa saya akan dihinggapi penyakit kanker.. dan ketika saya ketahui dihinggapinya saya terasa digoncangi dengan dashyat .. saya berusaha melarikan diri.. tetapi kemana? Dimana didunia ini saya bisa lepas dari penyakit ini yg menempel kemanapun saya pergi?

Saya pergi ke Belgia utk mengunjungi banyak dokter .. Mereka mengasih tahu suami saya bahwa saya harus diopname terlebih dahulu, dan kemudian memakan obat tertentu! saya tahu bahwa obat itu akan merontokkan rambut, alis dan bulu mata saya.. Obat itu juga akan menumbuhkan bulu di wajah dan juga akan menggugurkan kuku dan gigi saya..oleh karena itu saya menolak cara pengobatan itu. Saya meminta kedokter obat yg lebih lunak.. dan mereka berikan..

Sekembalinya di Maroko.. Saya memakan obat tadi dan tidak menimbul masalah dibadan saya yg membuat saya sangat gembira.. Saya pikir barangkali analisa dokter keliru, saya sebenarnya tidak dihinggapi kanker. Tetapi setelah sekitar enam bulan, saya mulai kehilangan berat badan dengan cepat, warna kulit berubah dan saya merasa sakit berketerusan..

Dokter member tahu suami saya bahwa kanker telah menjalar diseluruh tubuh saya termasuk paru2 yg seluruhnya telah terjalari dan mereka tidak tahu apa lagi yg bisa dilakukan.. Mereka berkata “ Anda lebih baik membawa istri anda pulang kenegerinya supaya bisa meninggal disana!”

Tetapi suami saya memikirkan sesuatu yg selalu kami lupai, sesuatu yg selalu jauh dari pikiran kami, , Allah meinspirasikan suami saya utk membawa saya kerumah Suci-Nya di Mekah. Barangkali kami bisa menghadapi-Nya, memohon caranya utk mengatasi krisis ini..

Dan pergilah kami ke Mekah. Ketika saya memasuki Masjid yg suci itu dan pertama kalinya melihat Kabah, saya menangis berketerusan.. memandang tempat berdo’anya Nabi, Masjid yg suci, banyaknya kaum Muslim dan Muslimat , demikian Agung dan Indahnya Tuhanku, Allah....!

Saya menangis karena saya tidak sanggup menghadapi semua ini, menyesali masa silam dimana saya tidak pernah Sholat dan meminta pertolongan Allah.. Sayaberkata ;” Allah, dokter2 sudah tidak mampu menyembuhkan saya.. Anda memiliki obat utk semua penyakit.. semua pintu sudah terkunci dihadapanku.. sudah tidak ada lagi pintu yg bisa dibuka kecuali pintu Anda, oleh karena itu saya mohonkan dengan sangat janganlah pintu-Muditutup bagiku...” Saya terus-menerusbersholat dan berdo’a kpd-Nya ketika melingkari Kabah, meminta-Nya utk tidak mengecewakan saya pulang dengan tangan hampa...

Para Ulama menganjurkan saya mengerjakan banyak Tadhalul dengan air Zamzam ( Tadhalul adalah meminum air sebanyak mungkin sampai ketulang rusuk ).. Mereka juga menganjurkan menyebut banyak nama Allah.. ditempat Allah yg suci ini saya merasa sangat tenteram dan damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun