Mohon tunggu...
Musyaffa M Sos
Musyaffa M Sos Mohon Tunggu... Dosen - When we should change, there is chance

We never die, couse always think and show writting....

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ulat Puasa Jadi Kupu-kupu, Manusia Puasa Jadi Bertaqwa

4 April 2023   14:07 Diperbarui: 4 April 2023   14:25 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Mengubah Diri (Metamorfosis secara sempurna), salah satunya dicontohkan pada hewan Ulat. Saat menjadi ulat, status hewan ini menjinjikkan dan tidak sedikit merugikan. Singgah di daun, daunnya rusak. Singgah di buah, buahnya busuk. Singgah di kulit, kulitnya gatal. Siapapun dibuat jengkel dengan ulah dan sikapnya. Siapapun dibuat marah dengan ulah dan sikapnya. Lalu, ia berdoa dan berikhtiar agar bisa disukai banyak pihak, dan agar bisa bermanfaat. 

Lantas, ia berubah menjadi kepompong. Pada fase itu, ia sedang berpuasa (menahan diri dari sikap sebelumnya) selama kurang lebih dua minggu. Lalu, berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Hinggap di tanaman bermanfaat membantu penyerbukan. Terbang di sekitar rumah menarik perhatian. Semua menjadi indah, dan semua menjadi suka. Begitu bersyukurnya ia menjadi hewan yang bermanfaat dan tidak menjadi hewan yang hina. Derajatnya mulia dari sebelumnya.

Lalu, apa Ibrah dari ulat menjadi kupu-kupu bagi orang beriman?

 Seseorang perlu berpuasa untuk mengubah dirinya. Terutama, mengubah ‘ketampanan/kecantikan diri’yang berasal dari kesalehan dan kemuliaan moral (innerbeauty). Sadar atau tanpa sadar, bahwa manusia sebagai pusat kesalahan, kekeliruan, dan kekhilafan. 

Sadar atau tanpa sadar, manusia diliputi dengan dosa-dosa. Tidak sedikit orang lain membenci orang tersebut karena perilaku, sikap, ucapan dan perbuatan yang kita tampilan selama ini. Hikmah puasa ramadhan, adalah salah satunya bagian dari doa dan ikhtiar untuk mengubah diri. Jika ulat butuh waktu dua minggu untuk mengubah diri. Maka, manusia butuh waktu satu bulan untuk mengubah diri. Hari-hari berdoa,

           Allahumma innaaka áfuwun kariim, tuhibbul áfwa fa’fuánna ya karim. Asyhadu alla ilaaha illallah, astaghfirullah, nasáluka Jannah wa naúdzubika min syakhotika wannar. Allahumma inna nasálukal huda wa tuqo wal áffafa wal ghina.

           Hal itu bisa terwujud, tatkala, seseorang mampu berikhtiar melaksanakan puasa sebulan lamanya dengan hikmat, memahami rukun dan sahnya, memahami hal yang haram selama puasa, dan memahami hal yang sunah dan diperbolehkan selama puasa. Itu adalah ikhtiarnya,

           Innallaha Laa yughoyyiru maa biqoumin hatta laa yughoyyiru maa bianfusihim. 

 Fase dari bangun tidur hingga akan tidur dijadikan dan diniatkan sebagai ibadah di bulan Ramadhan. Hatinya, lisannya, perbuatannya dijauhkan dari hal-hal maksiat yang dapat merusak ibadah Ramadhan. Hatinya, lisannya, dan perbuatannya ditahan untuk tidak berbuat yang dilarang. Sementara, hatinya, lisannya, dan perbuatanya diupayakan untuk beribadah kepada Allah Swt.

Siang hari tidak ghibah, tidak namimah, dan tidak berbicara fitnah. Telinga dan matanya tidak untuk menyaksikan hal maksiat. Sementara di malam harinya, mulutnya untuk mengucap tasbih, tahmid, dan takbir, sholawat. Al-quran dan kajian Islam sebagai bahan bacaan utamanya. Sholat tarawih dan witir dilaksanakan. Sholat lima waktu tidak ditinggalkan. Sebagian makanan dan hartanya disisihkan untuk disedekahkan. Berbagi rezeki kepada keluarga, tetangga, dan muslim lainnya. Ikhlas dilakukan, penuh hikmad dan khusyu’ dikerjakan.

Ukuran suksenya metamorfosa manusia dari puasa Ramadhan adalah menjadi orang bertaqwa. Orang yang takut dengan apa yang dilarang, dan takut untuk tidak mengerjakan apa yang diperintah. Maka, lisannya jadi mulia, hatinya jadi mulia, perangainya jadi mulia, perbuatannya jadi teladan siapa saja. Banyak orang yang menyukainya. Sedikit orang yang membencinya. Tuturnya digugu, dan perbuatannya ditiru. Ia menjadi pribadi bermanfaat bagi banyak orang. Di Dunia Selamat dan Bahagia di akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun