Mohon tunggu...
Murwat
Murwat Mohon Tunggu... wiraswasta -

Trimo Ing Pandum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Waspadai Jika Anak Anda Selalu Rangking Satu

21 Maret 2011   17:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:34 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Memiliki anak yang selalu menduduki rangking satu di sekolah pasti membanggakan.  Akan tetapi justru kita harus lebih waspada karenanya.  Waspadalah dan lebih cermati adakah kelemahan yang terselubung di balik prestasinya itu.

1. Rangking adalah perbandingan relatif satu sama lain.  Perlu dilihat lebih dalam kualitas rata-rata dari yang    diperbandingkan.  Bisa jadi anak kita hanya beruntung saja, padahal kemampuan akademiknya sebenarnya biasa saja.

2. Anak kita mungkin saja memang pintar dan dengan usaha ala kadarnya saja bisa mencapai nilai maksimal.  Yang perlu diwaspadai pada anak seperti ini adalah jika anak menjadi tidak mengerti apa arti kerja keras. Boleh jadi suatu saat anak kita  jatuh semangatnya ketika menghadapi persoalan yang menuntutnya untuk berusaha keras.  Bukankah ada pepatah yang berbunyi : di atas langit masih ada langit.

3. Anak kita bisa jadi menjadi anak yang sangat takut akan kekalahan.  Posisinya yang selalu nomor satu menihilkan pengalaman bagaimana rasanya menjadi nomor dua atau tiga atau bahkan tidak bernomor.  Nihilnya pengalaman menjadikannya takut dikalahkan dan dikhawatirkan akan menekan jiwanya.  Atau akan memunculkan perilaku-perilaku yang tidak baik demi posisi itu.  Misalnya mencontek, menjegal teman, asosial dan lain-lain.

4. Anak terpola untuk mencari rasa aman.  Anak dalam hidupnya cenderung tidak suka terhadap resiko. Jika dalam perhitungannya akan menang atau berhasil,  mereka akan maju. Jika tidak yakin tidakakan mencobannya sama sekali.  Yang dikhawatirkan adalah jika pola ini bertahan terus tentu akan sulit mereka bertahap hidup kelak di lingkungan lepas sekolah, seperti dunia kerja dan organisasi.

Tulisan ini samasekali tidak bermaksud mengecilkan arti sebuah rangking.  Hanya saja perlu diingat bahwa anak berprestasi pun membutuhkan pendampingan yang serius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun