Mohon tunggu...
Murwat
Murwat Mohon Tunggu... wiraswasta -

Trimo Ing Pandum

Selanjutnya

Tutup

Humor

(Guyon) Bola Panas Isu Penyadapan

22 November 2013   20:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:48 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah halte mikrolet, saya memperhatikan seorang anak muda berpakaian rapi, berkacamata minus, menenteng sebuah tas yang menurut perkiraan saya isinya laptop. Ternyata benar isinya laptop. Dia duduk mengeluarkan laptop.Sudah beberapa mikrolet lewat tapi dia tidak juga naik.
Penyadapan! Tiba-tiba pikiran itu terlintas di pikiran saya. Mungkin terpengaruh berita tivi, selalu saja saya terpikir penyadapan ketika melihat orang bawa laptop. Saya ingin menyelidik. Kurang kerjaan memang, tapi tidak ada salahnya sekali kali usil ingin tahu urusan orang. Toh kata Bapak Presiden penyadapan adalah urusan nasionalisme.
"Adik kerja di bidang apa?" tanya saya sambil mencuri pandang sekilas ke layar laptopnya.
"Saya mahasiswa, Pak"
"Ooo gitu...ehm...adik paham soal penyadapan?"
Si mahasiswa itu menghela nafas panjang dan tidak segera menjawab. Saya perhatikan wajahnya jadi murung. Jangan jangan...
"Isu penyadapan membuat hidup saya dan keluarga saya susah, Pak" berikutnya dia berucap. Saya menahan nafas takut cerita berikutnya lolos dari pendengaran saya kalau saya bernafas.
"Rejeki bapak saya mampet karena anak buah bapak saya tidak mau menyadap. Mereka takut Pak Presiden marah".
"Jadi bapakmu agen rahasia negara asing?"
"Bukan, bukan. Jangan salah sangka. Bapak saya punya kebun karet"
"Bilang sama bapakmu, kalau anak buah nonton tivi tolong didampingi biar nggak salah sambung"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun