Mohon tunggu...
Arafid Lawida
Arafid Lawida Mohon Tunggu... -

"Aku takut dan begitu takut bahkan sangat takut untuk kehilangan ketakutanku..."

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"Uangku yang Saya Simpan di Bank-mu"

22 Juni 2012   02:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:41 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13403275091690295672

Sejarah mencatat bahwa prinsip-prinsip per-bank-an adalah bagian tak terpisahkan dari sistem keuangan yang telah ada sejak zaman dulu. Prinsip-prinsip perbankan itu menjadi bagian dari aktivitas manusia sejak manusia masih menggunakan sistem barter, atau menggunakan barang dalam bertransaksi, sistem dan prinsip-prinsip perbankan telah ada dan hidup bersama manusia. Bukti tertulis salah satunya ada Dalam Piagam Hammurabi, yang merupakan catatan formal tentang aturan hukum yang berlaku di masyarakat Babylonia saat itu. Piagam Hammurabi mencatat dengan tegas bahwa candi atau tempat-tempat khusus yang ditunjuk  secara resmi oleh raja menjadi tempat penyimpanan ternak, barang berharga, tanaman dan logam mulia.

(Piagam Hammurabi yang ditemukan Arkeolog Perancis tahun 1901)

Fakta lain yang membuktikan penerapan prinsip-prinsip perbankan yang sudah lebih maju adalah kehidupan peradaban masyarakat Mesir dan Yunani Kuno.  Pada peradaban Mesir dan Yunani Kuno telah ditemukan adanya sistem deposito, dimana raja meminta kepada para petani dan peternak bahwa pada saat panen  mereka dapat mendepositokan hasil panen mereka dalam bentuk logam mulia dan disimpan serta berada dalam perlindungan raja. Kemudian jika dalam jangka waktu tertentu mereka dapat mengambil dan menukarkan logam mulia tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini fakta-fakta sejarah yang membuktikan bahwa prinsip-prinsip perbankan memang telah ada sejak dulu.

Sejalan dengan perkembangan zaman, sistem perbankanpun semakin maju mengikuti peradaban manusia yang terus berkembang. Di zaman Romawi sistem perbankan bahkan telah menerapkan fungsi-funsi bank seperti perbankan konvensional seperti sekarang ini, misalnya fasilitas simpan pinjam, adanya kasir penerima dan pencatat transaksi, penukaran mata uang dan lain-lain. Sistem ini menjalar dan menjadi bagian penting dari sistem keuangan dan ekonomi ummat manusia hingga saat. Kemudian, baru pada tahun 1690 untuk pertama kali didirikan Bank dalam sebuah Badan Hukum Berbentuk Firma oleh kerajaan Inggris. Terbukti, Inggris yang saat itu krisis keuangan karena terlibat perang dimana-mana dalam waktu relatif singkat dapat menghimpun dana memperbaiki perekonomiannya. Dari keberhasilan itu kemudian sistem perbankan formal akhirnya menyebar keseluruh Eropa, bahkan saat ini Bank telah berada di seluruh dunia dan menjadi bagian yang begitu vital dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat global.

Yah, sedikit gambaran pengetahuan yang saya tentang asal muasal bank. Bagi saya,  memang sangat menarik untuk sedikit menelisik perjalanan panjang sejarah dan perkembangan bank. Semoga dapat menjadi bahan renungan yang mungkin dapat membuat anda tersenyum-senyum sendiri bagaimana jadulnya sistem perbankan tempo doloe sambil melihat iklan Bank BCA yang menampilkan gambar kantor pertama BANK BCA di Indonesia. atau membayangkan bagaimana transaksi yang mungkin terjadi antara nasabah dengan Bank zaman tempo doloe dengan sekarang. Saya tidak dapat membayanngkan jika jumlah nasabah sama seperti saat ini, kemudian semua transaksi dilakukan secara manual seperti dulu, dengan alat tulis bulu ayam dan di leges stempel lilin, mungkin akan terlihat antrian yang begitu panjang sampai ratusan meter.

Saat ini, dunia perbankan bukan hanya semakin baik, namun benar-benar telah menjadi bagian yang sangat penting bagi setiap orang. Di Indonesia khususnya, bank telah begitu banyak berperan dalam membangun ekonomi rakyat melalui berbagai fasilitas serta kemudahan transaksi. Pelayanan yang ekstra super menyenangkan, sehingga saya selalu berpandangan bahwa "untuk merasakan keramahan para pegawai bank anda tidak perlu menjadi nasabah, cukup anda datang dengan sopan ke bank".

Saya, baru menjadi nasabah bank sejak  tahun 1998. Yah, saya telah menjadi nasabah bank sekitar 14 tahun tentunya bukan hanya di satu bank tapi dibeberapa bank yang berbeda. Keikutsertaan Saya menjadi salah satu bagian dari bank telah banyak mengubah cara berfikir keuangan dan hidup saya. Masih terekam dengan jernih dibenak saya bahwa sejak lulus SMA Tahun 1998 dan harus meninggalkan kampung halaman ke kota untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ini artinya saya harus beradaptasi dengan kemajuan zaman dan memanfatkan fasilitas yang ada. Dari katro belajar mejadi sedikit modern. Bank telah banyak membantu saya sejak itu, bahkan bank telah menjadi urat nadi perjalanan saya dalam menempuh hidup dan pendidikan. Saya tidak dapat membayangkan jika tidak ada bank, bagaimana orang tua saya di kampung dapat mengirimkan uang untuk pembayaran uang kuliah dan untuk kebutuhan lainnya. Bank telah mengajari saya bagaimana bertransaksi di lingkungan perbankan, menggunakan fasilitas seperti ATM, transfer uang dari ATM, kartu kredit dan atau bagaimana menggunakan sepotong plastik "ATM-Debet" digunakan membayar belanjaan di mall.

Walaupun saya tidaklah termasuk nasabah Kakap, namun pengalaman 14 tahun menjadi nasabah bank bukanlah waktu yang singkat. Sudah banyak cerita yang terukir selama 14 tahun. Hari-hariku selama 14 tahun terakhir selalu bersentuhan dengan Bank.

Untuk nasabah Bank BCA sendiri, memang belum terlalu lama namun selama 3 tahun terakhir Bank BCA lah menjadi kepercayaan untuk segala transaksi keuangan saya termasuk transfer gaji dari perusahaan saya tempat bekerja.

(Kantor BCA Balikpapan Tempat Pertama Kalinya Membuka Rekening BCA)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun