Mohon tunggu...
Alaik Murtadlo
Alaik Murtadlo Mohon Tunggu... Administrasi - Bankir

Percaya Bahwa Semua Manusia Terlahir Sempurna

Selanjutnya

Tutup

Money

Diskusi untuk Solusi Masalah yang Dihadapi UMKM dan Perbankan, Hadapi Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat

26 November 2017   17:28 Diperbarui: 26 November 2017   17:45 2020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narasumber dalam FGD: Kiat UMKM dan Perbankan Hadapi Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat

Dengan Fintech bisa mendapatkan pinjaman, bahkan bisa mencapai 2 miliar. Jadi begitu mudahnya mendapatkan dana untuk kemajuan usaha, jadi jangan jadikan alasan lagi tidak ada modal.Beliau mengajak pelaku UMKM bersama-sama menghadapi pola komunikasi dari yang konvensional dengan bergerak pada komunikasi yang cukup hanya visual alias melihat. Seperti gerakan para fotografer. Proses membuat dan memasarkan menjadi penting, karena urusan modal beres, urusan produksi tergantung taste alias selera dan rasa. 

Sebagai contoh beliau menampilkan gambar cewek cantik. Dia bisa tampil cantik kartena efek visual, jadi seperti berjualan dengan online di bukalapak dll itu efek visual menjadi penting karena memicu orang utuk mendapatkan barang yang diinginkan. Itu adalah gambarannya, beliau juga berbagi kiat sukses memasarkan. Berdasarkan pengalamannya, cara mengemas atau packaging dengan memoles lebih cantik kemasannya, itu menjadi pemicu konsumen melakukan pembelian.Dalam hal ini, harus dibedakan antara mengemas dan menipu, dengan berusaha melihat sudut pandang demi hasil yang lebih baik. 

Menipu misalnya jualan bakso ngaku soto, tapi kalau jualan bakso ditata lebih bagus akan lain. Saat ini visual mengalahkan segalanya, jika visual tidak menarik, maka sulit utuk meyakinkan pembeli. Barang sebagus apapun kalau kemasannya tidak menarik pasti tidak akan laku. Contoh kacang dibungkus plastic harganya Rp 4000, tapi ketika akhirnya berganti dikemas secara menarik, kacang yang semula hanya dihargai Rp 4.000 bisa melonjang menjadi Rp 25 ribu, dan ketika dijual di Juanda sudah mencapai harga Rp 50 ribu. Itu adalah salah satu contoh yang dilakukan kacang Tree-G. Visual menarik membuat separuh selera muncul. 

Jadi kini perang bukan lagi rasa.Setelah tampilan dipahami, selanjutnya yang dilakukan adalah penyajian. Jangan karena energi habis karena tidak mengenali target pasar. Pola perdagangan purba dengan system manual, yakni menyasar pada siapapun yang ditemui harus mulai dihindari. Ketika perubahan yang lebih efisien jika masih mengunakan cara jaman lampau menjadi tidak menarik. Ada yang lebih efisien ketika memasuki dunia digital menjadikan pasar tepat sasaran. 

Untuk menuju ke sana, mari menyajikan visual sederhana, mengemas dan menyajikan produk yang baik adalah branding itu adalah identitas. Lantas bagimana kalau gaptek? Jadi kalao gaptek ya repot di era digital ini. Makanya harus kolaborasi dengan mereka yang mengerti dunia digital..Yakinlah jika kita yakin maka apapun yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Atta Alva Wanggai (Regional Credit and Bussiness Development Bank Mandiri Wilayah VIII Jatim)


Bank Mandiri terus bergerak bersama dengan para pelaku UMKM. Implementasi yang sudah dilakukan Bank Mandiri untuk turut mengangkat perekonomian Indonesia dengan melalui UMKM. Salah satunya dengan mendirikan Rumah Kreatif BUMN (RKB). Dimana didalamnya dilakukan beberapa proses, mulai dari proses mencari UMKM, membina, sampai mengajarkan e-commerce, didalamnya tertata dengan jelas. Di setiap kota di Indonesai RKB itu ada, dengan harapan bisa mengakomodasi kepentingan UMKM. Namun masing-masing kota, berbeda BUMN yang ditunjuk, missal di Sidoarjo menggunakan Bank BRI, kebetulan di Surabaya kerjasamanya dengan Bank Mandiri.

Karena program ini merupakan program baru diluncurkan tahun 2017 ini, maka Bank Mandiri berusaha menjemput sendiri pelaku UMKM. Kita berusaha mencari UKM untuk dijadikan binaan BUMN maupun pemerintah. Jadi kita melakukan pemjemputan secara aktif. Yang dilakukan pelaku UMKM ini sebenarnya sangtalah muidah, mereka cukup melakuakn register. Fungsinya akan dilakukan pengembangan usaha dan peningkatan kualitas produk dengan belajar dan berbagi bersama. Seperti yang dilakukan oleh Dinkop dan UMKM Jatim, program ini gratis.

Hingga saat ini sudah ada berbagi macam kegiatan pasca di Launching pada Januari 2017 lalu. Hingga saat ini sudah ada 42 kegiatan. Misalnya kegiatanya terkait packaginghingga mencari pasar, dari pembiayaan, hingga produk jadi, semua sudah terprogram. Bahkan ada wadah buat promosi produk melalui digitalisasi alias e-commerce, lewat laman belanja.com. Inilah peran BUMN untuk memajukan UMKM yang selama ini jalan sendiri-sendiri kita fasilitasi, hingga akhirnya berharap barang yang dijual tidak secara local tapi teregister di belanja.com.

Dan Sebagai penutup inilah foto bersama blogger yang hadir pada acara tersebut. Terimakasih.

Blogger yang hadir dalam diskusi.
Blogger yang hadir dalam diskusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun