Mohon tunggu...
Alaik Murtadlo
Alaik Murtadlo Mohon Tunggu... Administrasi - Bankir

Percaya Bahwa Semua Manusia Terlahir Sempurna

Selanjutnya

Tutup

Money

Diskusi untuk Solusi Masalah yang Dihadapi UMKM dan Perbankan, Hadapi Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat

26 November 2017   17:28 Diperbarui: 26 November 2017   17:45 2020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narasumber dalam FGD: Kiat UMKM dan Perbankan Hadapi Perubahan Pola Konsumsi Masyarakat

Lantas apa peran OJK dalam menggenjot UMKM? Peran OJK adalah sebagai pengawas lembaga jasa keuangan digital. Dan OJK telah menetapkan regulasi mengenai Fintech (Financial Technology) yang merupakan lini bisnis berbasis perangkat. Fintech dimulai pada Desember 2016 lalu itu itu hingga kini etrus berkembang. Setidaknya sudah ada 25 perusahaan yang begerak dibidang pembiayaan. Dimana jaminan dalam pembiayaan produksi UMKM ini dirasa sangat penting bagi keberlangsunagan produksi UMKM. Untuk mencegah penipuan dan perjanjian pemijaman yang dirasa memberatkan UMKM.

Sebagai contoh dalam bidang fintech ada Amartha.com. Amartha.com ini menawarkan pinjaman mulai Rp 3 jutaan, yang ditujukan bagi pedagang kecil, seperti pedangang mracangan hingga kelontong. Caranya juga mudah, permohonan 3 hari sudah dijawab. Dan rate-nya 1,25 persen dengan sitem schooring credit dinilai yang paling bagus menetukan rate. Dan pembayarannya khusus untuk Amartha ini mingguan dengan pengajuan semua secara online. Dengan munculannya lembaga pembiayaan ini, ada harapan supaya semakin memudahkan UMKM untuk bisa mendapatkan modal. Sehingga UMKM akan terus tumbuh dan berkembang semakin besar dan banyak.

Drs. Achmad Basuki, M.Si. (Kabid Pemasaran Dinkop  dan UKM Provinsi Jawa Timur)


Dalam pemaparannya beliau mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi nasional ada di angka 5,07 persen, sedangkan di Jatim mencapai 5,17 persen. Ini kalau dirupiahkan sudah mencapai Rp 1,880 Triliun. Dan pertumbuhan ekonimi Jatim itu, 54,8 persennya disupoort Koperasi dan UKM. Begitu besar peran UMKM dan koperasi dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Mengenai jumlah pebisnis UMKM di Jawa Timur, beliau mengatakan bahwa 'berdasarkan sensus pada tahun 2012 ada 6,8 juta UMKM di Jawa Timur, akan tetapi berdasarkan data sensus ekonomi 2016 jumlahnya turun menjadi 4,68 juta UMKM. Penurunan tersebut bukanlah sebuah kemunduran, akan tetapi klarifikasi dari data data itu sudah terbagi dalam beberapa kategori, yakni ada mikro, kecil, dan menengah.'

Lantas apa yang dilakukan oleh Pemprov Jatim agar keberadaan UMKM itu terus tumbuh sehingga roda perekonomian Jatim semakin maju pesat? Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membantu dalam hal legalisasi. Legalisasi ini menjadi sangat penting, karena kalau masuk ke era digital, harus ada legalitas. Disinilah kita berusaha membantu pelaku UMKM untuk bisa mendapatkanSIUP, NPWP, UD, CV, maupun PT. Untuk mendapatkan itu pelaku usaha harus memiliki standarisasi. Artinya jangan hanya membuat sesuatu tidak ada standarnya, missal produk makanan ya harus mengantongi sertifikasi halal, atau juga dari BPOM, itu semua adalah contohnya. Dan dinas koperasi bersedia membamtu mendapatkan semua itu.
Satu lagi, Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur juga menyediakan sarana promosi dan pemasaran bagi UMKM secara gratis dengan sistem konsinyasi. Selain memasarkan dengan cara menjual di gallery yang Dinkop dan UMKM Jatim juga sedang mengembangkan sistem online yanng bekerjasama dengan Telkomsel. Jadi ketika melintas di gallery seacra otomatis akan ada promosi dari gallery Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur.

Begitupun soal  pembiayaan dinas koperasi juga berusaha memberikan solusi. Bagaimana pun faktanya saat ini, bunga perbankan dibanding dengan negara ASEAN, Indonesia bunga masih tinggi. Di Singapura, khusus koperasi dan UMKM bunganya hanya 4 persen per tahun, di Indonesia Bank Konvensianal bunganya 12-18 persen. Namun khusus masyarakat Jatim bisa sedikit berlega hati karena sudah diluncurkan bersama Bank Jatim dan UMKM dengan bunga hanya 7 persen khusus pelaku UMKM. Ada dana hampir Rp 1,2 Triliun yang disiapkan.

Yang pasti pemprov terus berupaya mempromosikan produk-produk UMKM, tak hanya di dalam provinsi tapi juga diluar provinsi. Bahkan khusus pameran, gratis sewa stand. Itu dilakukan untuk memajukan UMKM di Jatim. Ingat orang Jatim ini karakternya bonek, namun bonek dalam konotasi positif, artinya produk yang dihasilkan nanti tentunya tidak meninggalkan kualitas, kontuniatas dan price. Saatnya mengubah pola pikir agar begitu laku tidak mengubah standarisasi.
Mau tidak mau di era ditigal yang mulai menjarah ekonomi multisector, tidak ada pasar tapi juga perbankan akan mulai beralih. Di Swiss dan Belanda mengurangi ribuan pegawai bank. Makanya sekarang perbankan di Indonesia mulai menggalakan agent-agen, dan agen-agen inilah yang nantinya bergerak. Beliau berharap di Jatim pemprov dan UMKM bersama-sama melakukan terobosan. Bagi masyarakat Jatim  jika sudah memiliki legalitas bisa mendaftar via website. Caranya cukup mudah, hanya dengan mengisi 18 indikator. Tetapi terkadang jiwa malas itulah yang menghambat kemajuan UMKM. Sudah divasilitasi, namun enggan untuk melakukan pengisian indikator. Ingat UMKM itu memang dimulai dari yang biasa dulu tapi ditopang kemauan dan niat akan menunjukkan sebuah jalan menuju keberhasilan.

Pengisian data dimaksudkan untuk melakukan database UMKM yang ada di Jatim. Tujuannya untuk membantu, agar nantinya UMKM bisa maju. Dinas Koperasi dan UMKM Jatim sudah memiliki 26 cabang kantor/galeri perwakilan di beberpa wilayah Indonesia. Jawa Timur merupakan satu-satunya dari dari 34 provinsi di Indonesai. Kenapa UMKM begitu difokuskan? Karena pertumbuhan ekonomi di Jatim disokong oleh para pelaku UMKM.Oleh sebab itu kerjasama antara pelaku UMKM dan Pemprov Jatim merupakan sesuatu yang 'Wajib'. 

Dari kerjasama tersebut diharapkan diperoleh solusi bersama, baik itu tentang masalah pembiayaan, produksi, pemasaran, maupun legalitasnya. Ada harapan unuk majukan perekonomian jatim, supaya lebih baik dibanding provinsi lain. Dan itu akan mustahil jika tidak ada kerjasama dan sinergi antara pelaku UMKM dan Pemerintah.

Kuncarsono Prasetyo (Owner Kaos Sawoong)


Pak Kuncar bercerita, bahwa awalnya dia merupakan seorang wartawan, tapi saya memilih 'mualaf' menjadi pengusaha. Beliau lebih suka menyebut pengusaha karena itu mencerminkan identitas, selain karena kelihatannya jelasnya tinggi dan punya kesempatan lebih tinggi. Sebagai pengusaha maka jangan beralasan usaha berhenti karena keterbatasan modal. Beliau adalah orang yang telah memanfaatkan Fintech. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun