Mohon tunggu...
Mursyid Ashari
Mursyid Ashari Mohon Tunggu... -

mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PUISI

2 Februari 2014   15:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:14 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ELEGI KENANGAN

Langit senantiasa menabur hujan

Saat senyum matahari pergi dari peraduan

Memberi tangis pada jiwa di ujung senja.

Laku sepanjang musim

Tertera indah pada senyuman

Hadirkan kenangan yang mengingatkan

Rindu akan tawa dan bahagia

Yang hilang sejak kepergianmu

Pada tanah yang mengubur jasad

Mengingatkan kenanganku padamu

Ku tau Tangis tak mungkin mengembalikanmu.

Penyesalan jua tak mampu merubah keadaan

Sedari kepergiaanmu tinggalkanku di ujung kisahmu

Jeritan mendidihkan darah tak mampu menahanmu

Seseorang yang slalu memberi jentik jentik tawa dalam kesederhanaan laku

Hanya salam lirih dalam bait bait kerinduanku akanmu

Tegarkan lemahku untuk tetap terpaku setya

Menikmati waktu yang masih tersisa.

Pada sajak harap kepada tuhan

Ku tuang do’a insan merindu

Tentang rinduku kepadamu;

Tuhan; kau telah mengambilnya lebih dulu dariku,

Ku harapkan padaMu

Satukan kami dalam persinggahan

Meski kita hidup di tempat yang berbeda.

Tuhan; Izinkan aku menyatu dengannya

Di taman keabadiaan

Di ujung laku kehidupan

Saat kisahku di tempat memanglah sudah cukup

Dan berhenti berharap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun