Mohon tunggu...
Mursiding
Mursiding Mohon Tunggu... Freelancer -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dari "Pelataran" Monas ke Markas Besar PBB, ke Mana Perginya Media?

20 Desember 2018   13:35 Diperbarui: 20 Desember 2018   14:56 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari pelataran Monas kita ke gedung PBB. Baru-baru ini dunia berita kembali dikejutkan dengan kabar pemecatan salah seorang kontributor Stasiun TV ternama di Amerika Serika, CNN. Adalah Prof. Dr. Marc Lamont Hill, beliau adalah seorang Host di BET News dan sekaligus kontributor politik untuk CNN. Dr. Hill telah menerima banyak penghargaan bergengsi dari National Association of Black Journalists, GLAAD, dan International Academy of Digital Arts and Sciences. 

Dr. Hill is the Steve Charles Professor of Media, Cities, and Solutions at Temple University. Prior to that, he held positions at Columbia University and Morehouse College. Since his days as a youth in Philadelphia, Dr. Hill has been a social justice activist and organizer. He is a founding board member of My5th, a non-profit organization devoted to educating youth about their legal rights and responsibilities. He is also a board member and organizer of the Philadelphia Student Union. Dr. Hill also works closely with the ACLU Drug Reform Project, focusing on drug informant policy. Over the past few years, he has actively worked on campaigns to end the death penalty and to release numerous political prisoners. Begitulah biografi singkat yang penulis kutip dari laman resmi www.marclamonthill.com.

Prestasi yang gemilang tidak membuatnya bertahan lama di stasiun TV ternama Amerika Serikat tersebut. Setelah menyampaikan pidatonya pada Hari Solidaritas Internasional Untuk Palestina, 29 November lalu di Markas Besar PBB, kabar pemecatannya di stasiun TV tersebut langsung berhembus di telinga publik. Iya, hanya butuh waktu kurang lebih 24 jam setelah ia menyampaikan pidatonya. Dr. Hill dinilai anti semitism karena pernyataannya yang mengecam kekejian yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina. Berikut kutipan pidatonya :

"Malapetaka besar yang terjadi pada Mei 1948 telah menyebabkan terjadinya pengusiran, pembunuhan, dan saat ini pemindahan secara permanen lebih dari 1 juta penduduk Palestina. Setiap menit masyarakat global menggaung-gaungkan kerangka yang jelas dan terang-benderang untuk Hak Asasi Manusia. Namun disisi lain penduduk Palestina telah dicabut Hak Asasi mereka yang paling mendasar. Di saat Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa semua manusia terlahir merdeka dan setara hak dan martabatnya, negara Israel tanpa henti terus membatasi kebebasan dan menghapus persamaan hal warga Palestina yang ada di israel, juga yang ada di Tepi Barat dan Gaza. Hingga saat ini ada lebih dari 60 Undang-Undang Israel yang melarang penduduk Palestina untuk mengakses hak penuh sebagai warga negara hanya karena mereka bukan orang yahudi. Kita mempunyai kesempatan untuk bukan hanya sekedar menawarkan solidaritas dalam bentuk kata-kata, namun juga melakukan tindakan-tindakan politis, tindakan-tindakan dari masyarakat, lokal dan internasional, agar memberi kepada kita keadilan yang diinginkan, dan itu adalah Palestina yang merdeka dari sungainya hingga lautnya." (Terjemah dari : Cordova Media)

Pasca pidatonya tersebut, CNN pun berkomentar, "Marc Lamont Hill is no longer under contract with CNN,". Dikutip dari www.washingtonexaminer.com, Dr. Hill dideskripsikan sebagai anti semitism, "Hill, who has a long history of anti-Semitism, made the remarks at a U.N. event commemorating the International Day of Solidarity with the Palestinian People. He said the international community should boycott Israel and allow Palestinians more space to engage in violence against the Jewish state, arguing that violence was also employed in the struggles of African Americans."

Baiklah, pertanyaannya kemudian adalah kemanakah perginya media? Atau lebih tepatnya, ada apa dengan media ?

Mari kita sapa "Penggagas" The Clash of Civilization

Clash of Civilization: And The Remaking of The World Order, adalah sebuah buku (dari tesis) yang ditulis oleh Samuel Phillips Huntington, seorang ilmuwan sekaligus penasehat politik Amerika Serikat. Dia menghabiskan hampir setengah hidupnya di Harvard University sebagai director of Harvard's Center for International Affairs and the Albert J. Weatherhead III University Professor. 

Clash of Civilization adalah judul yang ia berikan untuk menamai konflik global yang melanda dunia saat ini. Ia menyatakan bahwa konflik paska Perang Dingin bukan lagi ideologis, politik atau ekonomi, tapi kultural temasuk bahasa, sejarah, nilai, adat istiadat, dan yang paling penting adalah "agama" (Huntington : 1996, 21). 

Ketika menyatakan hal tersebut, Huntington sebenarnya berbicara tentang ancaman terhadap Kapitalisme Barat (Lihat, Huntington : 1993, 22-48). Baginya, Islam dan Barat adalah dua kekuatan yang saling berhadapan dan yang satu menjadi ancaman bagi yang lain. Tragedi 11 September 2001 yang menyulut pecahnya Perang Afganistan dan Perang Irak disebut-sebut sebagai puncak keakuratan prediksi Huntington.

"Of seven or eight major civilizations, he claims, especially Islamic and Western civilizations have more likely to be clashed because Islam is the only civilization that aspires universalist values and poses a significant challenge to the West. On the other hand, Huntington talks about an Islamic-Confucian connection against the Western civilization. In doing so, he recommends that the West should limit expansion of Islamic-Confucian states' military and economic power and the West should exploit differences between the two civilizations"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun