Mohon tunggu...
Mursidul Alimah
Mursidul Alimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester akhir yang sedang menyusun tugas akhir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penanaman Nilai Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Melalui Kegiatan Perkemahan Kamis Jumat di SD Negeri 29 Mataram

29 Juni 2024   00:36 Diperbarui: 29 Juni 2024   04:31 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal utama yang ingin dicapai oleh seorang guru adalah bagaimana peserta didiknya dapat menerapkan pendidikan karakter yang telah mereka berikan kepada peserta didiknya tersebut. Hal ini sejalan dengan tujuan dari pendidikan Nasional bahwasannya pendidikan dapat memberntuk identitas nasional bangsa Indonesia sesuai dengan nilai-nilai yang ada dan tumbuh di negara Indonesia ini. Salah satu upaya dalam menanamkan karakter profil pelajar pancasila adalah melalui kegiatan pramuka yang sarat dengan nilai berkarakter.

              Pancasila merupakan sumber dari pendidikan karakter kehidupan Indonesia. Profil Pelajar Pancasila bedasakan visi dan misi yang dibangun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Renstranya dijelakan "Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama, yaitu: beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berbhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Ada 6 indikator yang menjadi landasan dari Profil Pelajar Pancasila ini (Samekto, 2021), yaitu sebagai berikut.

  • Beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia

         Peserta didik yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah peserta didik yang mempunyai akhlak mulia ketika berhubungan dengan sang pencipta. Ada lima unsur yang menjadi bagian dari beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia ini, yaitu: 1) akhlak beragama; 2) akhlak pribadi; 3) akhlak kepada manusia; 4) akhlak kepada alam; dan 5) akhlak kepada negara. Dalam kegiatan perkemahan siswa selalu diingatkan untuk tetap beribadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

  • Berbhinekaan global

Siswa membentuk kelompok
Siswa membentuk kelompok

Kebhinekaan global adalah bentuk dari saling menghargai terhadap keberagaman dari bangsa Indonesia dan bersikap toleran dengan perbedaan yang ada. Penerapan berbhineka global ini tidak hanya sebatas ranah Indonesia saja tapi juga antar negara. Hal kunci yang menjadi bentuk kebhinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya; komunikasi dan interaksi antar budaya; serta refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan. Dalam perkemahan sangat dibutuhkan nilai toleransi karena dengan hal itu setiap anggota bisa belerjasama salah satunya dengan membentuk kelompok tanpa melihat latar belakang status sosial dan lain sebagainya. Dalam kegiatan perkemahan ini juga diadakan penyampaian materi yang salah satunya adalah materi intoleransi dalam lingkungan sekolah dimana hal ini harus dihindari.

  • Bergotong royong

Siswa bekerja sama membuat tempat bendera
Siswa bekerja sama membuat tempat bendera

Sebagai pelajar Pancasila, seorang peserta didik tahu bagaimana caranya untuk bekerja sama dengan orang-orang disekitarnya. Sebab, seperti pepatah mengatakan bahwa tidak ada satu pekerjaan yang sulit apabila dilakukan dan dikerjakan secara bersama-sama. Elemen kunci yang yang terdapat pada indikator bergotong royong ini adalah kalaborasi; kepedulian; dan berbagi.

  • Mandiri

Siswa makan bersama
Siswa makan bersama

Esensi utama dari adanya kegiatan perkemahan adalah membentuk siswa yang memiliki jiwa mandiri. Disini mereka diajarkan untuk tidak bergantung dengan orang lain saja salah satu conothnya adalah dengan memasak sendiri apa yang mereka makan. Hal ini bertujuan untuk menanmkan rasa syukur terhadap apa yang mereka makan. Peserta didik Indonesia adalah peserta didik yang mandiri, yang mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaannya ketika proses pembelajaran. Ada dua elemen penting yang menjadi batu loncatan dalam indikator mandiri ini, yaitu: kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi; serta regulasi diri. 

  • Bernalar kritis

Sebagai pelajar pancasila hendaklah memiliki nalar yang kritis, karena pelajar pancasila adalah pelajar sepanjang hayat yang mampu mencari berbagai penyelesaian masalah yang dihadapinya. Elemen kunci yang menjadi penting dalam indikator bernalar kritis ini adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan; menganalisis dan mengevaluasi penalaran; merefleksi pemikiran dan proses berpikir; serta mengambil keputusan.

  • Kreatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun