Mohon tunggu...
A. Rohmat
A. Rohmat Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kita Bakari

6 Desember 2015   13:31 Diperbarui: 6 Desember 2015   13:31 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tanggal 9 Oktober 2015 merupakan hari yang paling bersejarah bagi saya. Kenapa? karena itu merupakan hari dimana saya bekerja di umur saya yang baru menginjak 19 tahun. Karena jujur, sebelum menginjak 19 tahun saya belum pernah merasakan bagaimana susahnya mencari selembaran uang. Dimana ada pepatah mengenai "Uang" ini. Yang berbunyi, "Uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh Uang'. And this is a special moment^^.

Sebenarnya ini bukan sepenuhnya kerja. Karena ini hanyalah Kerja Part Time (samakah?). Hihi. Karena saya datang ke Negeri yang dijuluki Kiblat Teknologi Dunia dan Negara kecil dengan Kekuatan Ekonomi terkuat ke 2 di Dunia ini untuk Belajar. Belajar apa? tentunya untuk mempelajari bahasanya di Negerinya sendiri. Tetapi, bukan semata - mata belajar bahasa untuk memperlancar komunikasi saja. Ada tujuan tersendiri kenapa saya mempelajari bahasanya selain untuk komunikasi.

Saat ini saya sedang menjalani kerja part time di Kanefuku Kaisha. Yang terletak di Utsunomiya, Tochigi, Jepang. Perusahaan ini merupakan perusahaan khusus untuk packing segala jenis sayuran yang didatangkan dari seluruh provinsi di Jepang. Walaupun didatangkan dari seluruh provinsi, yang lebih dominan didatangkan dari Hokkaidou. Provinsi paling utara di Jepang. Tempat yang paling panas saat musim panas dan tempat yang paling dingin saat musim salju. Setiap harinya, Selalu datang dua truk kontainer yang sangat tinggi, besar memanjang ke belakang yang saya sendiri tidak tahu harus memperkirakan berapa meter antara panjang, lebar, dan tingginya. Didalamnya, jangan ditanya lagi. Berton-ton sayuran tersusun rapi didalamnya.

Oh ya, dihari pertama saya kerja, saya disambut baik oleh Kachou (Kepala Seksi) bernama Sekine Yoshiaki. Satu kata untuknya, "Friendly". Beliau menjelaskan bahwa setiap pukul 7.46 JPT harus mengisi absen di time card. Saat pulang atau beres kerja pun sama, diharuskan. Fungsi utamanya ialah untuk mengetahui berapa lama/jam kita bekerja.

Tibalah tepat pukul 8 JPT dimana kita harus memulai pekerjaan. Sebenarnya pada jam ini hanya pekerjaan persiapan untuk pekerjaan pada pukul 9 nanti. Dimana kita harus memasukkan sayuran (contoh: Bawang bombay, kentang), menyiapkan kontainer kapasitas 2 liter dan 18 liter dll. Sayuran dimasukkan ke dalam wadah luas berdiameter sekitar 5 meter yang nantinya akan disalurkan untuk di sortir dari sayuran yang tidak memenuhi kriteria, di pack ke dalam plastik berlabel atau net berlabel. Dan nantinya di susun didalam kontainer atau dambooru (kardus). Jika semua sudah siap, tinggal menunggu waktu yang ditentukan. Yaitu pukul 9 JPT.

Satu persatu obasan obasan (Ibu atau bibi) berdatangan satu persatu setelah mereka mengantri untuk mengisi time card. Ku bungkukkan 45 derajat, "Ohayou gozaimasu!" ku beri salam kepada ibu ibu yang imut-imut. Seketika juga mereka membalas salam yang aku berikan dari hati yang terdalam. Sebelum real work, istilah bahasa Indonesianya Apel Pagi dilakukan. Pengarahan dari yang terhormat, Kachou, memberikan arahannya dengan cara bicaranya yang cepat. Dan pada intinya, diakhir kata arahan, saya dan teman saya diharuskan memperkenalkan diri dengan suara yang lantang.

"Ohayou gozaimasu, Roomatto desu. Ima made watashi wa mada nihonggo wo benkyoushite imasu. Desukara yoku nihonjin to hanashitai desu. Korekara, osewa ni narimasu. Yoroshiku onegaiitashimasu..". (Selamat pagi. Rohmat. Sampai sekarang saya masih mempelajari bahasa Jepang. Oleh karena itu, ingin sering berbicara dengan orang Jepang. Setelah ini, mohon bimbingannya). "Yoroshiku onegai shimasu", balas hormat para Obasan Obasan yang baik hati dan tercinta. "Waa.. Nihonggo ga Jouzu ne..". Obasan memberikan Homeru (Pujian) pada saya. Senang? sepertinya sonna koto tidak usah ditanya lagi. Sudah pasti. Tetapi, cukup kebahagiaan yang disimpan dalam hati dan tidak ditampilkan dalam bahasa tubuh. Yang penting, "Yokatta^^"

Tadang~ tibalah real work yang ditunggu. Saat saya melakukan pekerjaan yang diberikan, saya juga diberi arahan bagaimana cara melakukan pekerjaan ini dan itu. Tentunya sang Kachou terhormat yang memberikan arahannya secara langsung kepada saya. Disaat sudah mengerti, benar-benar dimulai.

Permohonan saya pun langsung dikabulkan. Disaat sedang melakukan pekerjaan, saya diajak ngobrok oleh Kachou. Karena memang daerah tempat dia bekerja berada di tempat yang sedang saya kerjakan. Di sana beliau begitu sabar, cara bicara pun diturunkan menjadi 5km/Jam. Karena memang mengerti, bahwa saya masih belajar bahasa Indonesia. Saat itu saya berbicara kesana kemari. Dimana saya harus mengingat tata bahasa dan kosakatanya. Tetapi disaat itu saya tetap diberi pujian olehnya karena terbilang bahasa saya sudah terbilang baik. Satu kata lagi, Yokatta^^.

Pukul 10.30 JPT adalah waktu istirahat yang pertama. Semua menuju tempat istirahat yang disiapkan perusahaan. Baru saja saya duduk, sudah diajak ngobrol lagi oleh Obasan yang imut-imut dan baik hati. Di sana kecepatan berbicara mereka sekitar 10 km/jam. Saya mengerti apa yang mereka katakan, karena kosakata yang dipakai sudah tidak asing ditelinga saya. Tetapi, dibalik itu saya masih lambat untuk membalas pertanyaan dari mereka. Tetapi, mereka mengerti. Yokatta^^.

Pukul 10.45 JPT kembali ke pekerjaan yang sudah dirindukan oleh kita semua. seperti biasa lagi, saya bekerja sambil mengobrol gosip cipika cipiki dengan sang Kachou. Hohoho puas sekali saat itu. Karena bisa terasahnya bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun