Mohon tunggu...
Murni Marlina Simarmata
Murni Marlina Simarmata Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Aro Gapopin

Menulis untuk mengasah disiplin berpikir

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

InsightID dan Anonimitas Media

15 Oktober 2019   09:55 Diperbarui: 18 Oktober 2019   14:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi (Shutterstock)

Barangkali tidak ada alasan hukum objektif yang mengharuskan aparat negara menyelidiki aktivitas InsightID. Hingga sekarang belum ada indikasi tindakan kriminal dalam aktivitas mereka. Tapi demi kesehatan informasi dan akuntabilitas media, spekulasi luas tentang keberadaan media online ini semestinya mendorong keterlibatan pemerintah untuk "memaksa" mereka membuka identitas diri.

Seperti kita tahu, sudah hampir dua minggu berlalu sejak facebook merilis temuannya. Facebook menutup puluhan akun yang memobilisasi opini tentang isu Papua. Banyak dari antara akun tersebut, menurut penyelidikan Facebook, terhubung dengan IsightID. Segera setelah temuan ini menyebar di media massa, InsightID dengan sigap  menghapus jejak mereka dan bersembunyi dari kejaran awak media.

Penelusuran kompas.com, InsightID berusaha menghilangkan jejak di internet. Begitu pula kantor mereka yang nomor rumahnya diganti menjadi nomor rumah sebelahnya. Apa sesungguhnya yang mereka sembunyikan?

Media digital akan menjadi bumerang bagi demokrasi jika para produsen berita atau siapapun yang melakukan aktivitas pembentukan opini publik, dibiarkan berlindung di balik anonimitas. Kemudahan menghapus jejak dan menyembunyikan identitas diri ini telah dimamfaatkan oleh InsightID dan membuat masyarakat riuh dalam spekulasi.

Setelah menjadi sasaran investigasi berbagai media, salah satunya kompas.com, InsightID memberi klarifikasi melalui surat elektronik ke berbagai media. Tapi isisnya jauh dari harapan publik yang menginginkan jawaban misteri keberadaan, pendana dan berbagai hal tentang operasi mereka. Jawaban itu terkesan hanya ingin meraih simpati publik dengan menegaskan posisi mereka membela NKRI.

"Konten-konten kami fokus ke pesan Bhinneka Tunggal Ika, persatuan Indonesia dan optimisme usaha-usaha Indonesia dalam menyelesaikan masalah Papua. Tidak benar konten-konten kami mendukung kemerdekaan Papua Barat," kata InsightID sebagaimana dimuat dalam kompas.com.

Jika merasa benar mengapa bersembunyi? Pertanyaan ini harus dijawab dengan terus mendorong pihak-pihak yang memiliki kapasitas untuk mengungkap misteri ini. Jika praktek menyembunyikan identitas oleh produsen media terus dibiarkan terjadi, yakinlah suatu saat kebebasan informasi justru akan menjadi penghambat pembangunan negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun