Mohon tunggu...
Murni Rianti
Murni Rianti Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

Membaca, menulis, traveling, berkebun, bertanam, kurator, olah raga jalan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Dia Tak Mau Dilihat

6 Februari 2024   18:21 Diperbarui: 6 Februari 2024   18:24 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Karena merasa lelah, aku rebahan sambil menikmati hujan

Mulutku sambil berzikir  dan hati ikut bergema bacaan zikirku

Merasa ada yang mengikuti zikirku aku menoleh ke belakang

Aku sadar tak ada orang di rumah saat ini. Belum ada yang pulang

Tak ada siapa pun dibelakang ku

Lalu aku mengganti zikirku, masih kudengar ada yang mengikuti. Tapi siapa? 

Suara bocil yang tak asing bagiku. Lama-kelamaan aku mengantuk dan tertidur

Setengah sadar, seperti ada yang memijat  punggunggku, turun ke bawah, lalu paha,   kaki dan jari-jari kaki. 

Lalu naik lagi pantat, punggung begitu terus sampai aku tertidur. 

Aku terbangun karena mendengar suara  ramai gara-gara abu rokok... 

Aku ingat, tukang pijat yang suka merokok itu Mbok Zum, dan suara bocil yang ikut berzikir itu cucunya. 

Keduanya meninggal dunia 2 tahun lalu karena jatuh dari motor... 

Aku diam saja, tak bercerita apa  yang kualami tadi... 

Malamnya, sambil bertukar cerita kejadian hari ini, aku menceritakan siapa yang merokok tadi. 

Tapi bocilnya sepupuku malah pingsan. .. Padahal dia paling suka nonton youtube hantu --katanya lucu...

Sama bapaknya cuma dipeluk dan dibacakan doa. Dia sadar, lalu minta makan. 

Habis makan seperti tak terjadi apa-apa, dia buka ponsel yang dibuka juga youtube hantu.. 

Aneh tapi nyata... 

Sebenarnya bocil tadi kenapa? 

Cucu Mbok Jum muncul tiba-tiba, dia kaget... 

Sekarang aku yang penasaran. Kapan datangnya...? Berarti ayahnya si bocil bisa lihat semua itu...? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun