Hujan sejak semalam turun dengan damai. Menyuburkan tanah dan membuat para cacing tanah gembira ria berjoget dengan genitnya. Kodok hitam pun tak mau ketinggalan. Meloncat-loncat dengan riang. Saking riangnya sampai mampu berada di jendela kamarku.
Si kodok kaget lalu meloncat kembali. Kini dia malah berada di dalam kamar. Bingung dan tidak tahu arah ke luar.Â
Aku mengambil jaring ikan untuk menangkap si kodok. Dia sedang duduk tegak di atas sandal jepitku. Membuat aku ingat untuk bersandal ke sekolah.
Kodok tertangkap, jaring dilipat. Sambil aku memakai sandal jepit --menuju ke luar rumah melepas kodok di halaman depan.
Sudah waktunya aku berangkat sekolah. Tidak lupa sepatu kumasukkan ke jok motor.
Sampai di sekolah seseorang meminta tolong padaku untung memberikan tugas ke ruang 3. Temanku tidak ingat membawa sepatu karena merasa kesiangan, tergesa, lupa membawa sepatu.
"Saya malu ke kelas. Lupa memasukkan sepatu ke jok  motor. Jadi sehari ini saya minta tolong ya, Bu.... Habis ruang 3 nanti setelah istirahat ke ruang 5. Habis itu selesai... Untung hari ini Jumat, hari pendek. Kalau hari biasa 4 kelas Bu..."
Saya hanya terkekeh saja. Membayangkan dirinya seharian di ruang guru bagai disetrap....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H