Mohon tunggu...
Murni Rianti
Murni Rianti Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

Membaca, menulis, traveling, berkebun, bertanam, kurator, olah raga jalan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Nonton Debat atau Juru Isyarat?

8 Januari 2024   14:48 Diperbarui: 8 Januari 2024   14:58 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sambil duduk berkumpul di meja  makan, aku ikut mendengarkan debat  capres ke ke 3

Sampai kusadari, tidak membawa catatan dan merasa itu bukan untuk diingat, tetapi untuk dianalisa bersama tim mereka.

 Ketika mendapat pertanyaan kepastian dan kebenarannya jadi tidak bisa menjawab dengan baik. Membuat suasana  debat heboh. Semakin heboh lagi jika pendukungnya ikut emosi.

Emosi  itu menular dari panggung debat ke pendukung. Saling sindir tak terhindarkan lagi.

Itulah yang terjadi di debat ke-3 capres tadi malam.

Memang sudah ada perubahan format debat capres. Misalnya pertanyaan harus jelas. Kalau disingkat harus menjelaskan kepanjangan dari singkatan itu.

 Namanya juga debat. Debat ini akan sangat bermakna dan bumbu legitimasi kredibilitas. Semua tinggal dijalani. Kita tinggal memilih. Siapa pilihan kita kelak. Dengan menonton debat, siapa tahu yang bingung memilih menjadi tidak bingung atau malah tambah bingung?

Aku malah lebih fokus ke juru isyaratnya. Begitu lihai bergerak menerjemahkan ke bahasa isyarat secepat orang berbicara. Menonton juru isyarat kok malah bisa meredam emosi. Mungkin lebih baik nonton itu saja ya... Ngerti gak artinya...

Ya ngerti dong... Kan sambil mendengarkan debatnya.... 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun