Dalam seminggu  ini, aku diajak bantu-bantu lima keluarga tetanggaku di acara nikahan. Ada yang menikahkan anak pertama, anak bontot, ada juga yang nikahkan anak dudanya.
Semua pasti berharap, kelak putra-putri mereka sukses membina dan membentuk keluarga menuju sakinah, mawadah, warahma. Kita biasa bilang  samawa.
Giat rewangku selama ini berjalan sukses. Berkat kerjasama semua personel dan semua yang terlibat di acara pesta pernikahan.
Memang, rewang biasa kita lakukan ketika aku dan tetangga punya gawe menjalankan hajat atau acara besar.Â
Apa saja yang kita lakukan? Ada yang bertugas sebagai among tamu, seksi konsumsi, memasak, membantu di bagian pengajian, MC, menyajikan makanan -- bahkan ada juga yang menghantar makanan untuk tamu ke posisi tamu duduk.
Giat di tempat pesta kadang biasa-biasa saja. Ada juga yang benar-benar saling memanjakan. Misal, membawakan minum untuk among tamu. Minum di letakkan di kursi. Karena saat menerima tamu-- semua among tamu berdiri. Pengantar minum dan snack -- meletakkan di belakang para among tamu berdiri.
Yang menjadi among tamu memotret para pengantar makanan untuk dikirim ke whatsapp grup rewang. Kadang sejenak memotret  yang antri  di salah satu gubugan.
Ada juga tamu yang diam-diam mengambil jatah kita -- karena keasikan dan menyempatkan diri mengobrol saat bertemu seseorang yang kita kenal. Biarlah. Mereka adalah tamu. Tamu adalah raja.Â
Ada juga yang merajakan among tamu karena request minta diambilkan bakso, bakmi, tengkleng, somay, nuget, ah pokoknya apa yang ada di situ.
Kegiatan rewang, bagiku penting, karena kita hidup bermasyarakat harus saling tolong menolong, bantu-membantu.
Biasanya ada hal yang bisa menjadi masukan atau pengalaman baru bagi kita. Misal, cara distribusi makanan saat tamu sangat penuh, dan memerlukan waktu singkat--dengan membentuk barisan memanjang dan mengoper ke tempat yang di tuju, alias estafet.