Meriahnya Kegiatan di Aloon-aloon Kota  Magelang
Pagi ini seperti edaran di brosur itu, aku menikmati jalan-jalan sambil melihat situasi pagi ini.
Aku berjalan santai saja mengelilingi lapangan luas di pusat kota Magelang. Orang bilang ruang publik milik bersama.
Benar adanya. Di tempat ini segala kegiatan perorangan atau komunitas lebur bersama.
 Pedagang, pegiat senam ibu-ibu RT/RW, kegiatan menggambar anak-anak, kegiatan pentas seni dalam rangka ulang tahun atau 17-an berkolaborasi dengan artis daerah atau ibu kota. Kegiatan Harlah NU juga ada di sini.
Aloon-aloon memang tempat yang pas untuk berkumpul sambil berkegiatan dan saling berinteraksi.
Lingkungan terbuka yang bernama alun alun juga ditulis oleh Mitsuo Nakamura dengan judul Crescent Arises over The Banyan Tree. Bercerita tentang lapangan terbuka yang berdekatan dengan keraton.
Semua kota mempunyai lapangan terbuka untuk kegiatan bersama. Sesekali perlu juga jalan-jalan dari alun-alun satu kota ke alun-alun kota lain.
Konsep alun-alun menurut Islam sebagaimana tercatat di Wikipedia, sebagai ruang terbuka perluasan halaman masjid untuk menampung luapan jamaah dan merupakan halaman depan dari keraton.
Alun-alun Kota Magelang juga terletak di seberang Masjid Agung Kauman Magelang. Paslah keberadaan alun-alun dari konsep Isalam.