Mohon tunggu...
Murni Rianti
Murni Rianti Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

Membaca, menulis, traveling, berkebun, bertanam, kurator, olah raga jalan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Daur Ulang Lem

19 Januari 2023   17:38 Diperbarui: 19 Januari 2023   17:46 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lem kering sampai merekah, di daur ulang menggunakan magic com. Foto dokpri.

Menyadari lem yang akan digunakan bergiat literasi menggunakan kertas bekas habis, kegiatan mengelem terhenti otomatis. Giat literasi sendiri tetap jalan,  menggunakan sediaan yang telah disiapkan sehari sebelumnya. 

Sudah menjadi kebiasaan kami, bergiat menggunakan kertas bekas dengan melekatkan lembaran berisi soal saling berhadapan. Setelah terekat, dua lembar kertas kini menjadi satu lembar kertas baru. Karena kertas bekas soal penilaian akhir semester biasanya hanya digunakan satu sisi saja. Hlaman lain dibiarkan kosong.

Sambil memantau beberapa siswa yang sibuk menulis, saya ke dapur darurat di sisi kiri ruang guru. Di ruang itu saya menemukan magic com. Langsung saja terpikir mencairkan lem yang kering menggunakan magic com. 

Caranya, beri air sedikit ke wadah penanak nasi hingga air merata. Usahakan dasaran tertutup air agar tempat lem yang akan langsung masuk ke magic com tidak meleleh jika terlalu panas. Beri dua sendok air ke dalam lem yang mengering. Sesuaikan banyaknya air dengan sedikit atau banyak sisa lem yang mengering . Aduk rata. Alasi tempat lem berisi lem kering dengan tatakan gelas tahan panas. Setelah itu masukkan ke dalam magic com. Panaskan hingga panas. Sekitar sepuluh menit. Setelah sepuluh menit, ambil lem yang ada di dalam magic com. Aduk lagi hingga rata. Setelah benar-benar mencair setidaknya lembek seperti bubur bisa langsung digunakan.

Sebelum dipanaskan, lem kertas berwarna putih. Walaupun kondisi lem mengering sampai terbentuk rekahan. Setelah didaur ulang dengan cara dipanaskan,  lem kertas berubah warna seperti warna nasi aking. Coklat kekuningan.

Seperti ketika praktek daur ulang kertas yang dibuburkan, hasil kertas daur ulang tidak putih dan baunya bukan bau khas kertas. Bau khas kertas namanya bibliosmia.

Menurut www.agromediagroup.com, bau kertas berasal dari campuran senyawa kimia dari material kertas, lem dan tinta.

Dengan cairnya lem daur ulang, telah memperpanjang umur lem. Semoga yang membaca goresan ini juga panjang umur, sehat sejahtera. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun