Mohon tunggu...
Murni Prawitri
Murni Prawitri Mohon Tunggu... Guru - Calon Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Sukabumi

Seorang Guru Matematika di SMP Negeri 3 Cicurug Kab. Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi (Koneksi Antar Materi Modul 2.1)

14 November 2022   04:34 Diperbarui: 14 November 2022   06:31 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas dalam memenuhi kebutuhan individu murid. Menurut Tomlinson (1999:4), pada pembelajaran berdiferensiasi guru secara konsisten melakukan upaya untuk merespon kebutuhan belajar murid. Mengapa guru harus melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi? Karena pembelajaran berdiferensiasi mendefinisikan tujuan pembelajaran secara jelas, merespon kebutuhan belajar murid, menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" belajar, memanage kelas yang efektif, serta melaksanakan penilaian yang berkelanjutan.

Dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi, hal yang pertama dilakukan yaitu guru harus memahami capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran supaya bisa menentukan bagaimana guru dapat membantu murid-murid untuk mencapai tujuan tersebut. Hal yang kedua yaitu mengetahui kebutuhan belajar murid yang terdiri dari kesiapan belajar murid, minat murid, dan profil belajar murid (Tomlinson, 2001). 

Mendiferensiasi pembelajaran berdasarkan kesiapan belajar murid mengharuskan guru untuk menilai pengetahuan awal dan menentukan apa yang telag murid ketahui selama ini, serta untuk mengetahui pada level mana keberadaan murid kita untuk mempelajari suatu materi pelajaran. Mendiferensiasikan pembelajaran berdasarkan minat belajar murid dimana minat itu sebagai salah satu motivator penting bagi murid agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Minat memungkinkan guru mengaitkan murid dan membuat mereka terlibat dalam pelajaran. Minat membantu mengkoneksikan materi pembelajaran dan kehidupan pribadi murid. Minat menjembatani apa yang telah murid ketahui dengan pengetahuan yang baru. Dan minat memungkinkan tumbuhnya motivasi murid untuk belajar. Mendiferensiasi pembelajaran berdasarkan profil belajar murid berarti memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien. 

Bagaimana cara mengidentifikasi kebutuhan belajar murid? Guru dapat melakukannya dengan cara mengamati perilaku murid-murid, mengidentifikasi pengetahuan awal murid, meriview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran yang telah dilakukan, berbicara dengan guru yang mengajar murid di kelas sebelumnya, membaca rapor murid yang diperoleh di kelas sebelumnya, dan menggunakan berbagai penilaian formatif dan diagnostik untuk memastikan murid ada dilevel mana yang sesuai, melakukan diskusi mengenai kebutuhan murid dengan orang tua atau walinya, dan masih banyak cara lain yang bisa dilakukan oleh guru. 

Hal yang ketiga yaitu menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" belajar artinya guru bisa memfasilitasi murid untuk belajar dan bekerja sama dalam mencapai tujuan belajar, salah satu caranya yaitu dengan menetapkan strategi pembelajaran yang berdiferensiasi. Guru bisa memilih strategi pembelajaran yang berdasarkan konten, proses, maupun produk dengan memilih salah satunya maupun menggabungkan ketiganya. Diferensiasi konten berarti guru perlu menyesuaikan cara bagaimana murid bisa mengakses konten tersebut sesuai dengan kebutuhan belajar mereka namun bukan mengubah atau menurunkan standar kurikulum. Diferensiasi proses memungkinkan para murid untuk memaknai lewat beragam cara atau moda, dalam berbagai tingkat kesulitan, waktu, dan tingkat dukungan yang berbeda. Sedangkan diferensiasi produk berarti membedakan dan memodifikasi produk sebagai hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari. 

Hal yang keempat yaitu manajemen kelas yang efektif dapat dilakukan guru dengan menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas namun strukturnya harus jelas sehingga walaupun di kelas ada kegiatan yang berbeda tetapi tetap semuanya berjalan efektif. Hal yang kelima yaitu melaksanakan penilaian berkelanjutan yang sangat penting dalam pembelajaran berdiferensiasi melalui penilaian formatif, dimana guru dapat menentukan seberapa efektifkah pembelajaran berdiferensiasi telah dilaksanakan.  Penilaian formatif memungkinkan guru untuk mengenal murid mereka dengan lebih baik, oleh karena itu, mereka dapat membuat keputusan terbaik demi menantang murid dengan tepat dan melibatkan murid dalam pembelajaran. 

Pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti bahwa guru harus dapat memenuhi kebutuhan semua individu setiap saat atau setiap waktu. Namun, guru diharapkan dapat menggunakan berbagai pendekatan belajar sehingga sebagian besar murid menemukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Mari kita mulai melakukan diferensiasi pada pembelajaran dengan kecepatan yang nyaman menurut kita sebagai guru, yang paling penting adalah baik murid maupun guru bisa membuat kemajuan dari titik awal masing-masing.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan perwujudan dari refleksi pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, dimana KHD mengungkapkan bahwa pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid-murid agar mereka sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Tugas guru yaitu menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap murid untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya para murid tersebut merasa selamat dan bahagia. 

Guru bisa berusaha mewujudkan tugas tersebut melalui penerapan nilai dan peran guru penggerak. Nilai guru penggerak yang berpihak kepada murid dalam menyelenggarakan pembelajaran, mandiri dalam mengembangkan diri agar kompetensi sebagai guru kian bertambah, reflektif dalam memaknai pengalaman yang terjadi pada diri sendiri dan lingkungan sekolah, kolaboratif bersama semua pihak pemangku kepentingan pendidikan, dan inovatif dalam memunculkan gagasan baru dan tepat guna dalam menyelenggarakan pembelajaran. Peran guru penggerak dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yaitu sebagai pemimpin pembelajaran dengan menerapkan filosofi among KHD, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi dalam menentukan strategi pembelajaran, mewujudkan kepemimpinan murid, dan menggerakkan komunitas praktisi sehingga penerapan pembelajaran berdiferensiasi dapat terlaksana dan berdampak luas.

Pembelajaran berdiferensiasi bisa menjadi suatu perwujudan dari visi guru penggerak yang telah disusun melalui paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) di sekolah. Selain itu, agar pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi berjalan dengan maksimal maka perlu adanya penerapan disiplin positif apalagi saat terjadi suatu pelanggaran peraturan sekolah oleh murid bisa ditanggulangi dengan penerapan keyakinan kelas dan guru mengambil peran sebagai manager, juga bisa melaksanakan segitiga restitusi agar murid bisa mandiri, percaya diri, merdeka, dan mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun