Mohon tunggu...
Murni Oktarina
Murni Oktarina Mohon Tunggu... Auditor - Inspektorat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Lahir dan menetap di Palembang. Penulis Novel Merindumu, Novel Goodbye My Days, dan Buku Kumpulan Cerpen Penantian di Bawah Sakura

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyatanya Aku Serapuh Ini

5 September 2020   04:57 Diperbarui: 5 September 2020   04:49 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau dan aku adalah tentang kebersamaan kita yang terpaksa. Sebab ada sebuah nama yang diam-diam kausebut dalam doamu. Ada sebuah kenangan yang diam-diam kauingat dalam memorimu. Ada sebuah hati yang diam-diam kaujaga. Ada sebuah harap yang diam-diam kaupendam dalam rasa.

Kini kauinginkan aku merelakan. Katamu keterpaksaan hanya akan berbuah luka. Kau minta aku untuk berhenti mengharapkan. Katamu semua adalah sia-sia.

Rupanya aku bukanlah angin yang kesejukannya mampu menenangkan gelisahmu. Aku bukanlah sebuah perahu yang dapat menyelamatkanmu saat kau berada di tengah lautan. Aku bukanlah bintang yang selalu kausapa saat kesunyian menghampiri malammu. Dan aku bukan lilin yang menerangimu saat kau membutuhkan cahaya dalam perjalanan.

Aku hanyalah sebatas kisah yang patah, yang telah kaulewati begitu saja. Kau berlari mengejarnya sementara aku menguatkan kerapuhan yang kuharap tak akan menjadi serpihan meski kautinggalkan.

Talang Ubi, 04 September 2020


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun