Kau dan aku adalah tentang kebersamaan kita yang terpaksa. Sebab ada sebuah nama yang diam-diam kausebut dalam doamu. Ada sebuah kenangan yang diam-diam kauingat dalam memorimu. Ada sebuah hati yang diam-diam kaujaga. Ada sebuah harap yang diam-diam kaupendam dalam rasa.
Kini kauinginkan aku merelakan. Katamu keterpaksaan hanya akan berbuah luka. Kau minta aku untuk berhenti mengharapkan. Katamu semua adalah sia-sia.
Rupanya aku bukanlah angin yang kesejukannya mampu menenangkan gelisahmu. Aku bukanlah sebuah perahu yang dapat menyelamatkanmu saat kau berada di tengah lautan. Aku bukanlah bintang yang selalu kausapa saat kesunyian menghampiri malammu. Dan aku bukan lilin yang menerangimu saat kau membutuhkan cahaya dalam perjalanan.
Aku hanyalah sebatas kisah yang patah, yang telah kaulewati begitu saja. Kau berlari mengejarnya sementara aku menguatkan kerapuhan yang kuharap tak akan menjadi serpihan meski kautinggalkan.
Talang Ubi, 04 September 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI