Mohon tunggu...
Murni Oktarina
Murni Oktarina Mohon Tunggu... Auditor - Inspektorat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Lahir dan menetap di Palembang. Penulis Novel Merindumu, Novel Goodbye My Days, dan Buku Kumpulan Cerpen Penantian di Bawah Sakura

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bunda Razan Mengenakan Rompi Medis, Ia Ingin Meneruskan Perjuangan Putrinya

9 Juni 2018   13:04 Diperbarui: 9 Juni 2018   13:07 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.twitter.com/gazalnps

Tanggal 1 Juni 2018 lalu, Razan al Najjar seorang gadis Palestina ditembak mati oleh salah satu tentara Israel saat sedang lari menuju perbatasan untuk menolong korban yang terluka di Gaza. Gadis yang masih berusia 21 tahun tersebut adalah seorang perawat yang bekerja secara sukarela untuk Palestinian Medical Relief Society (PMRS).

Kematian Razan memicu duka mendalam bagi rakyat Palestina dan khususnya keluarga Razan, terutama sang ibunda, Sabreen al Najjar. Dilansir dari middleeasteye.net, Ibu Razan bergabung dengan sukarelawan yang menghadiri pengunjuk rasa yang terluka selama demonstrasi hari terakhir di Gaza, Jumat (8/6/2018).

middleeasteye.net
middleeasteye.net
Foto-foto di Twitter menunjukkan Sabreen al-Najjar mengenakan rompi medis bernoda darah putrinya yang ditandai dengan logo Lembaga Bantuan Medis Palestina. Sang ibunda juga terlihat tengah mengobati pengunjuk rasa yang terluka.

Sabreen berjanji pada dirinya sendiri untuk meneruskan perjuangan putrinya dengan menjadi bagian dari relawan medis. Ia ingin menyelamatkan rakyat yang  mengalami luka akibat serangan Zionis Israel, seperti yang telah dilakukan putrinya.

"Putriku akan keluar setiap Jumat antara jam 7 pagi hingga 8 malam. Dia berada di lapangan melakukan pekerjaannya, menyembuhkan orang yang terluka, dan putriku adalah seorang paramedis pemberani yang tidak pernah takut pada penembak Israel. Dulu, dia  pulang dengan bercak darah seragamnya. Dia biasanya tetap berada di lokasi protes hingga semua orang pergi," kenang Sabreen seperti dikutip dari middleeasteye.net.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun