Sejak bulan Maret yang lalu, Indonesia telah dinyatakan sebagai salah satu negara yang terkena dampak covid-19, dengan kondisi seperti ini, pastinya bukan hanya mempengaruhi sektor kesehatan, namun berimbas pula kepada sektor ekonomi Indonesia.
Bayangkan saja, sejak Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak pandemi covid-19, sudah banyak perusahaan-perusahaan yang nyatakan failed dan para pekerja yang harus mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, hal ini pastinya berakibat kepada nilai beli masyarakat yang menurun.
Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kuartil II (Q2) 2020 ini telah mencacat bahwa sektor ekonomi Indonesia mengalami penurunan sebesar minus 5,32 persen year on year (yoy).
Dengan keadaan seperti ini, presiden Joko Widodo mengambil langkah sebagai solusi untuk mempertahankan sektor ekonomi Indonesia, salah satunya dengan melalui sektor pariwisata, hal ini bertujuan untuk mendorong perekonomian Indonesia agar dapat melesat kembali.
Hal ini pun disambut baik oleh para pelaku usaha wisata, mereka yang mempunyai usaha tempat wisata berarti dapat membuka usahanya kembali, setelah beberapa bulan yang lalu harus ditutup secara sementara sebagai bentuk tunduk akan aturan untuk pembatasan sosial dalam hal mencegah penularan covid-19.
Dengan pembukaan kembali ini pun, besar harapan mereka agar dapat menutupi pengeluaran mereka yang sebelumnya harus dikeluarkan untuk perawatan tempat wisata selama libur, bahkan beberapa bulan yang lalu, sempat viral juga mengenai donasi yang ditujukan untuk pakan satwa di beberapa tempat yang menjadi tempat konservasi binatang, termasuk didalamnya kebun binatang dan margasatwa.
Hal ini menunjukan bahwa dampak covid-19 sangat mereka rasakan, oleh karena itu, ayok kita ikut berdonasi untuk menyelamatkan satwa karena mereka sangat membutuhkan uluran tanganmu!!
Para pelaku usaha wisata pun, mulai membenah diri dalam menyambut pembukaan kembali atau sering mereka sebut sebagai “Wisata New Normal”.
Di masa wisata new normal ini mereka sangat menerapkan protokol kesehatan, mulai dari pengadaan tempat cuci tangan yang semakin banyak, bahkan hanya berjarak 2 meter dari satu tempat cuci tangan ke tempat cuci tangan lainnya, memberlakukan pengukuran suhu tubuh pada setiap pengunjung yang datang serta mewajibkan pengunjung untuk selalu menggunakan masker, pihak pemilik wisatapun menyediakan masker untuk mereka yang tidak membawanya.
Tak hanya itu, Pemilik tempat wisata pula membuat himbauan mengenai jaga jarak dalam bentuk spanduk agar setiap pengunjung selalu ingat untuk menerapkan jaga jarak dengan pengunjung lainnya, dan juga memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung disetiap harinya sesuai dengan kapasitas tempat wisata yang dimiliki, nah yang tak kalah penting adalah mereka tetap melakukan pendataan terhadap pengunjung, hal ini bertujuan sebagai suspek terhadap virus covid-19.
Berbagai promo pun mereka lakukan, untuk menarik pengunjung agar datang ke tempat wisatanya, mulai dari penurunan biaya masuk, penambahan spot wisata, atau promo-promo lainnya yang bertujuan mendongkrak para pengunjung.