Mohon tunggu...
Murman MK
Murman MK Mohon Tunggu... -

Seorang guru di Demak, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sesuk Dinane Minggu: Pesan-pesan yang Terabaikan

23 Oktober 2013   14:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:08 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sesuk dinane Minggu
Aku kabeh ora mlebu
Rewang-rewang Bapak-Ibu
Dolanan karo adikku

Yen awan rewang-rewang
Nyaponi latar njogan
Nyebati meja kursi
Lemari ora keri

Sebuah lagu anak-anak dari Jawa Tengah yang pernah populer ditahun 70-an. Lagi ini menjadi semacam lagu wajib yang harus dinyanyikan oleh anak-anak khususnya anak TK dan SD (kelas 1 dan 2) di setiap hari Sabtu. Mengapa hari Sabtu? Ya, karena Sesuk dinane Minggu, esoknya adalah hari Minggu dan lagu ini mempunyai ketepatan penggunaan terhadap situasi.

Pembiasaan menyanyikan lagu ini tidak semata-mata agar siswa hafal lirik dan nadanya melainkan pembelajaran terhadap pembinaan karakter. Kalau kita perhatikan beberapa kata yang terdapat dalam lagu tersebut merupakan pengejawantahan terhadap apa yang sebaiknya dilakukan oleh anak-anak di hari liburan (Minggu). Dimulai dari dari baris pertama dan kedua yang memberitahukan bahwa karena ini hari Sabtu maka besok adalah hari Minggu. Apa yang terjadi pada hari Minggu? Anak-anak bisa belajar dan bermain dirumah karena sekolah libur (ora mlebu). Kaitannya dengan baris ini adalah juga anak-anak belajar tentang urutan hari-hari dalam satu minggu. Ketika anak belajar tentang hari Sabtu dan Minggu anak mulai pula belajar tentang hari-hari lainnya.

Rewang-rewang Bapak-Ibu
Dolanan karo adikku

Lirik lagu ini memberikan ruang pembinaan karakter siswa apa yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan selama tidak masuk sekolah dihari Minggu. Membantu orang tua merupakan karakter yang ingin ditanamkan pada anak-anak. Membantu orang tua disini bisa diartikan dalam bentuk kegiatan yang bermacamk-macam. Salah satu kegiatan membantu orang tua adalah dolanan karo adikku (bermain bersama adik-adik). Nilai tanggung jawab dan kebersamaan sebagai sebuah pembinaan karakter terhadap anak bisa ditanamkan secara tanpa sadar melalui pilihan kata-kata yang ada pada lagu ini.

Yen awan rewang-rewang
Nyaponi latar njogan

Pagi hari, anak diharapkan mau dan bisa membantu orang tua, paling tidak dengan bermain bersama adik-adiknya. Siang hari, kegiatan lain yang bisa dilakukan anak adalah masih tetap membantu orang tua dalam hal membersihkan rumah. Apa yang bisa dilakukan? Nyaponi latar njogan, membersihkan halaman dan lantai. Dengan kemampuan sebisanya anak diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap kebersihan rumah. Mungkin saja pekerjaannya tidak bisa diandalkan dalam hak kebersihannya namun semangat dan karakter menjaga kebersihan lebih penting untuk ditanamkan pada anak sejak dini.

Nyebati meja kursi
Lemari ora keri

Kebersihan yang dilakukan anak bisa dalam bentuk menyapu halaman dan lantai. Selain itu lagu ini juga mengajarkan pada anak agar bisa dan mau juga membersihkan perabot rumah seperti meja, kursi dan (juga) lemari. Lemari ora keri, lemari juga tidak ketinggala untuk dibersihkan.

Penyampaian pesan kepada anak-anaka melalui lagu merupakan bentuk-bentuk penanaman karaktek yang dilakukan sejak usia dini. Dengan pembiasaan sejak kecil maka akan terbentuk pribadi-pribadi yang rajin, taat, disiplin, dan bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Sayangnya lagu ini sudah jarang sekali kita dengar. Kalau pun ada hanya dibeberapa sekolah saja yang masih mengajarkannya. Ditambah lagi dengan kebiasaan dan kegemaran anak dalam menyanyikan lagu pop atau dangdut yang dalam banyak hal malah menjerumuskan anak-anak pada perilaku yang tidak seharusnya. Sudah saatnya kita kembali untuk membiasakan anak-anak kita dengan lagu-lagu yang mengandung penanaman budi pekerti, sebagaimana pesan yang disampaikan dalam lagu Sesuk Dinane Minggu di atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun