Mohon tunggu...
murli daar
murli daar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKS dan Israel

6 April 2015   03:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:29 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah PKS dan Israel merupakan musuh bebuyutan?

Saya meragukan hal ini. Ketia Arab saudi dan Sekutunya menyerang Yaman, PKS tidak bersuara apalagi mengutuk tindakan brtal tersebut. Padahal notabene sekutu Arab saudi ini adalah Israel dan Amerika Serikat. Hanya karena propaganda yang diserang adalah Yaman yang Syiah, duka rakyat palestina yang dijajah oleh Israel pun terlupakan.

Seperti yang dikutip dari http://islamdamai.com/zionis-israel-usa-gabung-negara-arab-serang-yaman.html

Dunia Arab semakin kacau. Persaudaraan Islam atau Ukhuwah Islamiyah tidak lagi menjadi sandaran dalam tindakan mereka.

Lebih dari itu, konflik sektarian makin dipertajam dan dikobarkan, tak peduli jika saudara-saudara seiman mereka masih mengucapkan kalimat Syahadat. Sebuah kalimat sakral, di mana penumpahan darah di antara sesama muslim tidak boleh dilakukan alias haram hukumnya.

Namun, kini itu tidak menjadi pertimbangan utama. Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab turut ambil bagian dalam koalisi untuk menyerang suku Houthi yang berhasil menumbangkan rezim Abd-Rabbo Mansour Hadi. Persoalan yang awalnya adalah masalah dalam negeri Yaman, yakni ketidakpuasan sebagian masyarakatnya sendiri kepada Presidennya yang berujung pemakzulan Hadi kini berkembang menjadi konflik regional.

Persoalannya sebenarnya sederhana. Arab Saudi dan Negara satelitnya ketakutan, dikarenakan suku Houthi ini kebetulan penganut Syiah. Arab Saudi yang wahabbi takut kehilangan pengaruhnya. Ia seakan-akan ketakutan atas “hantu” yang dibayangkannya sendiri. Ia takut pengaruhnya semakin mengecil, sementara pengaruh Iran yang syiah semakin membesar. Tak terbayang bagi Arab Saudi, jika di atas wilayah mereka ada Iran yang Syiah, Hizbullah yang Syiah, ditambah di bawah wilayah mereka ada Yaman yang dikuasai suku Houthi yang syiah pula. So, it’s a matter of interest.

Jadi, jika kepentingan sudah berbicara, maka sepertinya halal meski harus meminta bantuan Amerika Serikat Plus Zionis Israel. Dan itulah yang sedang diperlihatkan hari-hari ini. Pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi, dan sekutunya (Israel ) posisi-posisi Houthi. Gempuran jet tempur ini memaksa Perserikatan Bangsa-Bangsa mengevakuasi seluruh staf mereka dari Yaman. “Badai Mematikan” adalah sandi operasi serangan militer koalisi Arab pimpinan Saudi anti Yaman yang dimulai sejak dini hari Kamis (26/3/2015) dan sejauh ini telah menjatuhkan sekitar 100 orang, termasuk perempuan dan anak kecil.

Invasi koalisi negara Arab ini disindir Hizbullah secara langsung. Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengutuk “agresi Arab Saudi – Amerika Serikat” terhadap Yaman serta menegaskan rakyat Yaman berhak membela diri dan akan menang. Pemimpin pejuang Lebanon anti Zionis Israel ini menilai serangan Saudi dan sekutunya ke Yaman jelas-jelas agresi, dan itu dilakukan di saat mereka bungkam dan tak berkutik menyaksikan kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina.

“Sekian dekade Arab tak pernah bergerak demi Palestina dan Lebanon sebagaimana mereka bergerak menyerang Yaman… ‘Badai Mematikan’ menerjang Yaman, sementara ketika Palestina terdera pendudukan dan penindasan selama sekian dekade, ‘badai atau bahkan semilir kematian’ tak pernah menerjang barang satu kali,”


tegas Nasrallah, sebagaimana dilansir al-Mayadeen, Jumat malam (27/3/2015). Sungguh ironis menyaksikannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun