Kalau ngomongin kulineran di Ponorogo pasti akan terlintas salah satunya adalah sate ayam Ponorogo yag memiliki ciri khas yang berbeda. Karena terkenal dengan kuliner dengan makanan dan minuman yang lezat dan banyak diminati salah satu makanannya adalah sate ayam khas Ponorogo. Sudah banyak orang yang datang ke Ponorogo hanya untuk menikmati seperti apa sih enaknya kuliner satu ini. Karna banyak nya peminat sate ayam Ponorogo aku iseng deh untuk mencari pusat sate di Ponorogo. Sebenarnya pusat penjuannya ada banyak di daerah kota. Dan salah satu yang terkenal adalah sate ayam Tukri Sobikun yang katanya dulu langganan Jokowi dan SBY ketika mampir di Ponorogo.Â
Namun, aku ingin mengetahui proses dan tempat pembuatan sate ayam tersebut. Aku mencari rekomendasi sate di Ponorogo dan ketemu lah aku dengan penjual sate ayam pinggir jalan, nama nya adalah pak Roso. Dari sini aku bertanya pusat pembuatan sate ayam nya berada dimana, dan langsung dijawablah oleh pak Roso " mayoritas sate ayam berasal dan dibuat dari desa setono yang sudah ada sejak tahun 1878" ujar pak Roso. Dan dari cerita Pak Roso yang cukup menarik mengatakan bahwa mayoritas disana membuat sate, maka datanglah aku ke kampung sate ayam setono pada esok harinya yang terletak di desa Setono. Kampung sate ini lokasinya berada di timur bagian Ponorogo dekat dengan pasar pon yang dulu tempat ini adalah wilayah kota sehingga daerah disini disebut kota lama. Kurang lebih 30 menit dari alun-alun kota Ponorogo.
Desa ini disebut kampung sate karena di sebuah gang mayoritas penduduk nya adalah penjual atau pembuat sate ayam. Sate disini yang khas adalah sate ayamnya. Wajar jika disebut kampung sate karena saat memasuki gang ini benar saja diluruh rumah yang ada dijalan ini sedang membuat sate ayam yang nantinya akan dijual di pinggiran jalan raya diseluruh Ponorogo. Setelah bertanya kepada salah seorang penjual sate disini katanya awal nya pada masa nenek moyang tahun 1878, ada beberapa ibu rumah tangga yang menganggur karena tidak ada pekerjaan dan mereka mengobrol untuk membuat sate dari situlah awal mulanya.Â
Total ada 51 penjual sate yang ada dilingkungan RT 03/02 Kelurahan Setono yang memproduksi sate ayam hingga saat ini. Dan mayoritas pembuat sate disini mempunyai cabang atau tempat berjualan diluar dari daerah Setono. Memang didesa ini khusus hanya membuat mentahnya saja karena tempat berjualan mereka bukan berada dirumah melainkah dipinggiran jalan yang tersebar di kota Ponorogo. Dan pada tahun 2019 lalu desa setono ini telah mematenkan dirinya sebagai kampung sate dengan diadakannya acara yang cukup besar yaitu menggelar 11 sate ayam raksasa yang panjangnya sekitar 3 meter dan memiliki lebar 80 centimeter. Dan bahan untuk membuat sate raksasa tersebut adalah 25 ekor ayam, sungguh cukup banyak. Tujuan dari, serta 2500 lontong. acara ini untuk mematenkan desa setono ini menjadi kampung sate ayam.
Rasa yang unik ini merupakan resep turun temurun dari nenek moyang warga kampung sate ayam Setono. Dan akupun bertanya berapa banyak sate yang mampu dibuat dan apakah lama dalam pembuatan sate ayam ini. Dan salah satu pembuat sate menjawab " setiap harinya pembuatan sate warga di kampung sate setono ini mampu membuat sate ayam sebanyak 600 hingga 750 tusuk sate dan dibuat mulai pagi hingga siang hari saja", bagaimana keren kan.Â
Dan proses pembuatan sate ini dimulai dari pagi hari pada pukul 06.00 pagi hari sampai dengan siang hari. Karena sate ayam setono ini nantinya akan di jual oleh penjualnya pada sore hari mulai pukul 15.00 sore sampai dengan malam hari. Dalam penjualannya tidak hanya menyediakan sate ayam dan lontong saja namun juga ada tulang ayam yang biasa orang menyebutnya dengan tangkar.Â
Dan menurut salah satu pembuat sate ayam setono ini mengatakan " memang daging sate ayam setono harus direbus terlebih dahulu dengan bumbu kunir sebelum dibakar untuk mendapatkan rasa yang sesuai". Lokasi nya pun tidak menjadi satu namun berbeda beda antara penjual satu dengan yang lainnya. Dan bahkan ada yang memiliki cabang di luar kota seperti Madiun, Magetan, dan kota kota lain disekitar Ponorogo.Â
Selain itu juga banyak yang berjualan dengan cara berkeliling menggunakan sepeda motor. Dan yang tidak kalah menariknya adalah sate ayam setono ini sudah sampai keluar negeri atau ekspor, "namun untuk dapat melakukan ekspor harus dibicarakan lebih lanjut melalui proses pemesanan" ujar penjual sate tersebut. Satu hal yang tak kalah penting adalah harga. Harga yang ditawarkan sate ayam setono ini sangat terjangkau yaitu 15.000 rupiah sebanyak sejinah, yang artinya sepuluh tusuk dan sudah beserta lontong sebagai pelengkapnya.
Bagaimana cukup membuat penasaran bukan. Jika anda mencari sate ayam yang memiliki sensasi yang berbeda maka sate ayam Setono adalah jawabannya. Karena memiliki rasa nikmat dan yang paling penting harganya yang bersahabat dikantong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H