Seperti biasa, di waktu subuh kita bersama tetangga berjalan menuju mushala untuk tunaikan shalat berjamaah yaitu shalat subuh di mushala dekat rumah.
"E...tadi si banu kok sepertinya mbangunin adiknya, apa ada khabar duka ya, karena family yang di desa seberang sakut keras"
"O, "hanya satu kata aku menyahut sambil bergegas jalannya karena takut twrlambat sehingga tidak sempat tunaikan shalat sunnah kobla subuh
"Mbak, aku kemarin gelot mbak"
E dia alihkan percakapan dan akupun tertarik untuk mendengar ceritanya
"Gelut?"
"Lha aku dituduh !"
"Dituduh apa?"
"Seminggu yang lalu itu kan pean tahu sendiri cucunya kang heri nangis, kan aku yang menggendong dan menolong, e malah dikira aku yang membuatnya nangis, aku ya gak trimo, akhirnya duel"
"Lho, kok iso, wong menolong kok malah disangka nggangguin?"
"Ya, itu makanya aku gak trimo dan duel, rambutnya tak jambak, buar kapok"