Dik,,,, Aku terperangah begitu aku pulang ke rumah kita. Karena tak kulihat lagi hijau rerumputan lapangan, tempat yang dulu kita gunakan untuk menerbangkan layangan,,,, Dik,,,, Masihkah ingatkah kau hutan di bukit belakang rumah kita??? Sekarang yang terlihat hanya tanah memerah, bekas longsor semalam. Setelah hujan menerjang bumi,,, Dik, aku bertanya kepada tetangga, kemana perginya rimbun pepohonan desa kita. Kau mau tau mereka berkata apa??? "Habis tak tersisa dibabat tangan manusia" tega,,,, Dik,,,, Aku merindukanmu,,,,,, Aku merindukan saat-sata kita bersama,,, Kau tak lupa kan ketika kita dimarahi Pak Husein, karena mencuri rambutan di kebunnya??? masih membekas dik, luka ketika kita jatuh dari sepeda, karena kita terpesona melihat Eni, anak juragan Jaka,,,, Lama kita tak bertemu, sembilan tahun sudah terpisah karena kejadian memilukan itu,,,, Dik,,,, Kau selalu kukenang dalam hati dan fikiranku,,,, Semoga kau bahagia di sana, di surga,,,,,,,,,
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI