Mohon tunggu...
murdjani dada
murdjani dada Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Istri Lembut Dampingi Oesman Sapta Oedang

11 Mei 2016   10:59 Diperbarui: 4 April 2017   17:38 3986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serviati Oesman, isteri Oesman Sapta Oedang.foto murdjani dada

Oesman Sapta Oedang akrab dipanggil OSO, orang terkenal di dunia politik dan bisnis,  kini jadi Wakil Ketua MPR RI yang sebelumnya sudah dikenal dengan kejutan sikapnya yang memberontak melihat ketidakadilan dengan membuat beberapa organisasi tandingan seperti HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), tandingan KADIN yang kini jadi KADIN Indonesia.

Sikap terjang OSO memang beda dengan pejabat lainnya, dia orangnya menjalani apa adanya tidak dibuat-buat seperti pejabat tinggi harus jaga jarak dengan rakyat, penampinannya ya, itulah OSO dari awal terjun ke politik sampai jadi pejabat tinggi negara, tidak berubah, tetap bercanda dan akrab dengan siapapun juga.

Namun, jika baru kenal OSO seakan-akan orang ini galak, suara garang dengan nada baritonnya. Tapi, ada pepatah jika tak kenal maka tak sayang, itulah yang terjadi Jika kenal dengan orang ini. Sehingga luluhlah pandangannya tentang OSO yang garang.

Tetapi yang paling tahu siapa OSO setiap hari dalam mendampingi sang tokoh ini mengarungi kehidupan, baik suka dan duka adalah isterinya yaitu Serviati Oesman, wanita kelahiran Makassar pada  29 Oktober 1953, panggilan akrab  Servi mengungkapkan, OSO seorang suami yang paling sayang keluarga,

Punya kecintaan luar bisa kepada isteri, anak , bahkan saudara serta palling hormat dengan orang tua.

“Bapak itu paling menghormati orang tua, bahkan melebihi keluarganya sendiri seperti kami dan anak-anak,” kata Servi sewaktu ditemui disela acara mau menghadiri HUT Nagari Sulit Air ke 195 di Padang, Sumatera Barat.

Dijelaskan Servi, dengan anak-anaknya, suaminya OSO, bapak yang tegas, yang mendidik anak-anak untuk mandiri, berusaha sendiri dan mencari pekerjaan sendiri.  

Sungguhpun sang ayah memiliki perusahaan banyak, tidak mau menyerahkan begitu saja perusahaan itu, sebelum teruji seorang anaknya siap dan berpikir profesional.

“Alhamdulillah sekarang hasil didikan ayahnya ,anak-anak bisa mandiri dan sudah ada yang masuk dalam perusahaan ayahnya. Namun, itu tadi dari kecil anak diajarkan harus kuat hadapi hidup. Bapak bilang kepada anak-anak, hidup itu tidak semudah yang kamu kira,” kata Servi santai.

Nanti ada sesi bagaimana anak OSO hidup dari kecil sampai dewasa berjualan seperti anak-anak biasa saja. Tapi kekerasan hidup ini beda dengan OSO sendiri yang saat kecil menjadi penjual rokok dan buruh pelabuhan di Pontianak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun