Mohon tunggu...
KKN 142 TISNOGAMBAR
KKN 142 TISNOGAMBAR Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Desa Tisnogambar merupakan desa yang menjadi tempat kelompok 142 melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif dengan beranggotakan 13 orang mahasiswa yang terdiri dari empat universitas yaitu Universitas Jember, Universitas PGRI Argopuro Jember, ITS Mandala, dan Universitas dr. Soebandi Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok KKN 142 Tisnogambar: "Workshop Ecoprint di SDN Tisnogambar 01"

5 Agustus 2023   21:26 Diperbarui: 5 Agustus 2023   21:28 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dengan siswa kelas 5 SDN Tisnogambar 01 (Dokpri)

(31/07) Kelompok 142 melakukan workshop ecoprint dengan siswa kelas 5 di SDN Tisnogambar 01 Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember. "Kita memilih mengajarkan kepada  kelas 5 sd di karenakan merka masih dapat meneruskan keterampilan ini pada kelas 4, 3, 2, 1 dan juga mengajari kakak kelas 6", ungkap Eka selaku koordinator proker ini.

Apa sih itu Ecoprint?

Ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan autentik. Prinsip pembuatannya adalah melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu. Dalam proses ecoprint, dikenal dua teknik pewarnaan, yaitu teknik iron blanket dan teknik pounding. Dalam teknik iron blanket, langkah pertama yang dilakukan adalah mordanting (pembersihan kain dari kotoran). Proses mordanting ini sama saja seperti mencuci pakaian. Setelah itu, siapkan pewarna dari bahan alam dengan merendam dedaunan dalam larutan cuka. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan zat warna pada dedaunan dengan maksimal. Lalu, setelah pewarna siap, bentangkan kain yang sudah dibersihkan dan tempelkan dedaunan yang sudah direndam dengan larutan cuka. Kemudian, gulung dengan pipa paralon lalu ikat dengan tali. Tahap terakhir, yaitu kukus kain yang telah diikat selama 2 jam.

Karena dibuat dengan bahan alami, motif kain yang dihasilkan biasanya akan selalu berbeda meski menggunakan jenis daun dari tumbuhan yang sama. Warna dan motif yang tercetak pada kainpun pada umumnya akan memiliki karakteristik yang otentik bergantung pada letak geografis tanaman berasal. Untuk menentukan apakah sebuah tanaman bisa dijadikan pewarna alami dalam ecoprinting atau tidak, kita dapat mengujinya berdasarkan warna, kandungan air dan aroma tanaman. Kandungan air sangat mempengaruhi keberhasilan proses ecoprinting sendiri.

  • Tanaman beraroma tajam dapat menjadi salah satu indikasi bahwa tanama tersebut dapat digunakan sebagai pewarna alami.
  • Jika tanaman digosokan kesebuah kain dan meninggalkan noda maka daun tersebut potensial untuk dijadikan pewarna alami.
  • Apabila daun direndam pada air panas selama 10 menit dan merubah warna pada air tersebut maka tanaman ini juga berpotensi menjadi pewarna alami.
  • Ciri-ciri tersebut terdapat pada daun jati, eucalyptus, stroberi, jambu, pare, pohon Nangka, tanaman bougenfile, daun papaya, daun kelor, daun pakis dan sebagainnya.

Dalam proses pembuatan ecoprint, tidak semua jenis kain bisa dipakai. Hanya kain dari serat alam lah yang bisa digunakan.  Kenapa hanya kain dari serat alam? Karena hal itu bertujuan untuk memudahkan penyerapan warna dari daun ke serat-serat benang. Beberapa serat alami yang bisa digunakan antara lain adalah serat kapas (serat yang berasal dari biji tanaman ordo Malvales), serat linen (serat yang berasal dari tumbuhan rami), dan serat sutra (serat yang bersumber dari larva ulat sutra murbei (Bombyx mori)). Jenis kain yang dapat digunakan pada ecoprinting; kain blacu, kain mori, kain dobby,kain paris, katun sari, kain sutra dan kain katun. 

Kegiatan workshop yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN 142 di SDN Tisnogambar 01 berjalan lancar dan mendapatkan respon positif dari siswa -- siswi. Siswa -- siswi SDN Tisnogambar 01 sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan ecoprint karena hal ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh mereka. Kepala sekolah SDN Tisnogambar 01 juga memberikan respon positif dengan memperbolehkan mahasiswa KKN 142 mengajar ecoprint. Melalui kegitan ecoprint ini harapannya dapat meningkatkan kreativitas dan meningkatkan kepedulian akan lingkungan pada siswa -- siswi SDN Tisnogambar 01.

Website :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun