Jika sedang merencanakan  acara pernikahan perlukah mengundang mantan pacar ? jawabannya tergantung masing-masing individu motif atau niat seseorang itu sendiri mengapa dirasa perlu untuk mengundang mantan kekasih ke acara terpenting dalam hidup.Â
Sebagai tamu undangan mungkin sang mantan menjadi tamu paling disorot karena "memberanikan" diri untuk datang ke tempat yang mungkin akan membuat ia jauh lebih patah hati, dan bahkan  ke tempat di mana ia bisa menjadi bahan olok.Â
Seperti pernikahan selebriti terheboh yaitu pernikahan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Di antara banyaknya tamu yang mereka undang tentu yang ditunggu-tunggu wartawan infotainment adalah para selebriti yang juga mantan kekasih Raffi Ahmad yang diundang Raffi Ahmad sebagai tamu.Â
Dari beberapa mantan Raffi Ahmad namun hanya seorang saja yang datang yaitu aktris cantik Velove Vexia yang datang bersama ayahnya O.C. Kaligis. Mantan-mantan lainnya tidak datang mungkin saja berhalangan karena sibuk atau memang sengaja enggan untuk datang.
Jika diundang adalah suatu kehormatan, maka hadir merupakan sebuah apresiasi. Namun dua hal tersebut adalah hak masing-masing si empunya acara dan orang yang diundang.Â
Dalam hal ini yaitu acara pernikahan sang pemilik acara berhak menentukan siapa saja yang akan ia undang termasuk mengundang bekas pacar. Apakah hal tersebut sangat perlu. Biasanya pemilik acara yaitu kedua pihak mempelai akan diskusi berapa undangan yang akan disebar dan siapa saja yang akan diundang.Â
Memutuskan untuk mengundang mantan apakah sebelumnya izin dengan pasangan atau mengundang saja tanpa harus bertanya atau merahasiakan dengan dalih mantan termasuk dalam daftar teman yang diundang. Sah-sah saja mengundang mantan dan jika yang diundang berkenan untuk hadir. Â
Namun menurut saya jadi overrated banget jika mantan yang menhadiri undangan justru malah membuat drama di pesta pernikahan. Banyak video di social media tentang seorang baik lelaki atau perempuan yang menghadiri pesta pernikahan sang mantan pacar lalu melakukan sesuatu yang kurang etis menurut saya di mana ia menangis lalu memeluk mantannya di pelaminan yang sekarang sudah menjadi suami atau istri orang.Â
Ia tak malu melakukan hal itu di depan pasangannya sah si mantan tanpa mengindahkan perasaan istri atau suami sahnya yang berdiri bengong tak tahu harus apa.Â
Ironisnya sang mantan yang kini telah bersanding dengan orang lain malah menyambut pelukan dan tangisan sang mantan yang tak rela ditinggal menikah.Â
Ia tak menjaga perasaan suami atau  istri yang berada di sampingnya. Suami atau istri si mantan bisa saja terlihat ikhlas dan memaklumi namun mungkin sebenarnya mereka juga malu.Â