Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - -

Just share my thoughts

Selanjutnya

Tutup

Kurma

5 Rekomendasi Film untuk Liburan

3 Juni 2019   17:33 Diperbarui: 3 Juni 2019   17:35 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diolah dari berbagai sumber | IMDB, https://www.disney.com 
Diolah dari berbagai sumber | IMDB, https://www.disney.com 
Bosen kan kalau musim liburan film yang disuguhi di TV pasti kalau gak Home Alone ya Baby's Day Out. Kalau dulu film liburan yang selalu diputar film-filmnya warkop DKI atau film horror Susana, atau vampir cina, atau film komedi yang pemerannya selalu Boboho. Walaupun sudah berulang-ulang ditayangkan tapi selalu ditonton entah karna tidak bosan atau tidak ada pilihan lain. Saya kasih rekomendasi film yang bisa ditonton bareng keluarga. Film-film sederhana namun syarat makna, tidak hanya sekedar nonton tapi bisa diresapi nilainya. Berikut daftar 5 film rekomendasi dari saya.

1. Capernaum
Film asal Lebanon ini berkisah tentang seorang anak laki-laki berusia sekitar 12 tahun bernama Zain Al-Hajj. Ia hidup bersama kedua orang tua juga adik-adiknya di sebuah rumah susun yang kumuh di kota Beirut. Ia kabur dari rumah setelah adik perempuannya yang berumur 11 tahun bernama Sahar akan dikawinkan dengan seorang laki-laki dewasa pemilik toko. Lalu ia bertemu dengan seorang wanita imigran gelap bernama Rahil yang berasal dari Ethiopia.

Rahil bekerja serabutan dengan memalsukan identitas agar ia tak dideportasi. Rahil memiliki anak balita hasil dari hubungannya dengan lelaki tak bertanggung jawab, ia mengijinkan Zain tinggal di rumahnya sekaligus menjaga anaknya yaitu Yonas selama ia bekerja. Kehidupan Zain makin sulit ketika Rahil tertangkap dan ia harus mencari makan sendiri sekaligus menghidupi Yonas.

Zain ingin kabur dari negaranya dan mencari suaka ke negara lain, kesulitannya tak beda jauh dengan bocah pengungsi dari Suriah namun ia tidak punya data tentang dirinya. Ia sendiri tidak tahu kapan tanggal ia dilahirkan. Saat ia kembali ke rumah untuk mencari dokumen data dirinya ia mengetahui adiknya Sahar sudah meninggal, anak itupun marah kemudian mengambil pisau untuk menikam suami Sahar dan berakhirlah ia di penjara Roemiah untuk anak di bawah umur. Persidangan pertama mengenai kasusnya. Dan ada persidangan lainnya, namun kali ini Zain menuntut orang tuanya. Ia menuntut orang tuanya mengapa melahirkannya. Mengapa mereka melahirkannya jika hanya akan membuat hidupnya serba kesusuhan. Ia ingin orang tuanya berhenti mempunyai anak lagi.

Film ini benar-benar sangat mengharukan dan suasana yang sangat realistis. Banyak anak-anak di bawah umur sudah bekerja keras walaupun masih memiliki orang tua. Dan orang tua masih berfikir makin banyak anak banyak rejeki sedangkan anak yang ia besarkan harus banting tulang sampai tak sekolah. Film ini akan membuat kita lebih bersyukur dengan hidup kita, seberat apapun keadaan kita saat ini mungkin belum seberapa jika dibandingkan dengan anak-anak terlantar di luar sana.

2. Everybody's Fine
Diperankan oleh Robert de Niro seorang ayah bernama Frank yang memiliki 4 orang anak di mana kesemua anaknya sudah settle dengan pekerjaannya masing-masing. Ia mengundang anak-anaknya untuk makan bersama di rumahnya namun saat sudah mempersiapkan semuanya satu per satu anaknya membatalkan dan tak bisa datang. Frank memaklumi kesibukan anak-anaknya. Kemudian Frank berinisiatif memberi kejutan pada anak-anaknya dengan mendatangi ke tempat mereka satu per satu meskipun dokter sudah menganjurkan untuk tidak bepergian jauh karna masalah kesehatan.

Perjalanan Frank di mulai dari mengungjungi anaknya di New York yang seorang seniman bernama David. Namun David tidak ada ada di apartemennya, begitu juga dengan di galeri seni miliknya. Kemudian ia mengunjungi Amy di Chicago. Amy adalah wanita karir yang sukses juga mempunyai keluarga yang bahagia bersama suami dan anaknya Jack.

Akhirnya Frank bertemu Amy dan hanya menginap satu malam, setelah itu lanjut perjalanan ke Denver untuk bertemu Robert anaknya yang seorang musisi. Frank kaget ternyata anaknya hanya pemain perkusi bukan seorang kondektur. Robert berkata ia baik-baik saja dengan posisinya saat ini, namun ia berbohong pada ayahnya akan tur ke Eropa agar ayahnya tidak menginap. Kemudian Frank melanjutkan perjalan ke Las Vegas untuk bertemu dengan anaknya Rosie. Rosie mengajak Frank menginap di apartemennya yang luas, tak lama teman Rosie datang dan menitipkan anaknya.

Saat Frank masuk rumah sakit barulah anak-anaknya semua berkumpul menjenguknya kecuali David. Sebenarnya David belum lama telah meninggal karna narkoba di Meksiko. Anaknya menyembunyikan semua dari Frank karna tak ingin Frank panik. Selama ini anak-anaknya banyak meyimpan sesuatu pada ayahnya karena menurut anaknya ayahnya bukan pendengar yang baik, tidak seperti mendiang ibu mereka.

Setelah itu anaknya pun jujur mulai dari Amy yang sebenarnya sudah pisah dengan suaminya, Rosie yang mengatakan apartemen itu bukan miliknya dan bayinya yang dititipkan adalah anaknya. Mulai saat ini Frank akan mendengarkan dan meminta anakanya untuk selalu memberi kabar baik ataupun buruk situasi.

Film ini memberikan pesan moral bahwa komunikasi dalam keluarga adalah hal yang sangat penting. Dan jika orang tua menuntut anak perfect dalam hidupnya maka kegagalan akan disembunyikan karna takut akan mengecewakan.

 3. Lost and Love
Film ini adalah kisah perjalanan seorang ayah bernama Lei Zekuan (Andy Lau) yang melakukan perjalanan belasan tahun untuk mencari anaknya yang hilang karna diculik saat berumur dua tahun. Dengan mengendarai motor dan memasang bendera foto anaknya ia tak pernah menyerah. Selain mencari anaknya, ia juga membantu orang tua lain mencari anaknya yang juga hilang.

Di perjalanan ia bertemu dengan seorang pemuda bernama Zeng Shuai yang juga korban penculikan pada saat masih kecil. Meski ia mengaku diperlakukan baik oleh orang tua angkatnya namun Zeng Shuai sangat ingin bertemu dengan orang tua kandungnya. Mereka pun berkendara bersama[DA1] mencari jejak anak Lei Zekuan dan jejak orang tua Zheng Shuai.

Film ini terinspirasi dari kejadian nyata di mana seorang ayah di Cina yang tanpa lelah terus mencari keberadaan anaknya. Kasus penculikan anak tidak semata untuk dieksploitasi ataupun dijual organ tubuhnya namun ada orang tua yang menginginkan anak karna beranggapan banyak anak akan menambah berkah.

4. Coco
Berkisah tentang seorang anak laki-laki bernama Miguel Rivera di Meksiko yang mencintai musik namun ditentang oleh keluarganya karena kakek buyutnya dahulu seorang musisi, dan untuk meraih cita-citanya ia sampai pergi meninggalkan keluarganya. Miguel mengambil gitar milik mendiang penyanyi idolanyanya yaitu Ernesto de la Cruz untuk mengikuti lomba menyanyi. Namun ternyata ia tiba-tiba masuk ke dalam dunia orang-orang yang sudah mati.

Saat itu di mana hari Dia de Muertosa yaitu hari orang mati di mana keluarga yang masih hidup memperingati para keluarga yang sudah meninggal ataupun leluhur dengan cara suka cita. Di dunia orang mati pun para arwah masih hidup, mereka akan benar-benar lenyap jika tidak ada lagi satupun keluarganya yang mengingat.

Di dunia orang mati, Miguel bertemu dengan Hector yang ternyata adalah kakek buyutnya. Hector hampir lenyap karna tidak ada keluarga yang mengingat apalagi memajang fotonya, hanya satu orang yaitu Coco anaknya yang tak lain adalah neneknya Miguel yang sudah sangat renta. Selama ini pun keluarganya salah paham terhadap Hector yang dianggap melupakan keluarga. Akhirnya Miguel dan Hector bekerja sama untuk menyatukan lagi keluarga mereka serta mengejar cita-cita Miguel sebagai penyanyi.

Meskipun ini film animasi namun film Coco sangat menyentuh  di mana keluarga adalah yang paling berharga.

5. Instant Family
Bercerita tentang sepasang suami istri yaitu Pete dan Ellie yang belum memiliki anak dan berencana untuk mengadopsi anak. Mereka pun langsung mengadopsi tiga anak kakak beradik keturunan latin yaitu Lizzy 15 tahun, kemudian adiknya Juan dan Lita. Pete dan Ellie dibuat pusing dengan ketiga anak tersebut dengan karakter yang berbeda-beda. Lizzy yang pemberontak di usia remaja, Juan yang anak lelaki namun mellow, dan Lita anak kecil yang sering tantrum.

Di balik tingkah mereka yang membuat pusing, namun kehidupan mereka sangat sedih di mana selalu berganti tempat tinggal tergantung siapa yang akan mengadopsi mereka. Juan pun selalu menyimpan boneka-boneka yang didapat dari persidangan.

Di sini diceritakan bagaimana proses mengadopsi anak sampai benar-benar dinyatakan layak dan sah menjadi orang tua angkat. Menjadi orang tua angkat tidak hanya sekedar mampu secara materi namun juga dapat memberikan kasih sayang dan rasa aman untuk anak-anak di mana bukan anak kandung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun