Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - -

Just share my thoughts

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apalah Kita yang Hanya Butiran Debu

28 Januari 2019   22:40 Diperbarui: 29 Januari 2019   11:52 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percayakah dengan adanya kehidupan lain selain di planet Bumi ? kalau jawabannya akherat itu beda cerita. Kalau kita meninggal akherat adalah kehidupan kita selanjutnya. Selama kita masih hidup di dunia ini apakah ada kehidupan di tempat lain selain di Bumi ini. Apakah kita satu -- satunya makhluk yang mempunyai peradaban sosial yang berjalan normal. 

Banyak sekali teori -- teori yang membahas tentang makhluk lain yang mungkin exist di suatu planet. Bukan alien yang ingin saya bahas, namun dunia yang kita tempati ini sangatlah kecil. Pernah nonton film animasi berjudul Horton Hears A Who ? Film tersebut berkisah tentang seekor gajah bernama Horton yang menemukan satu bintik kecil yang ternyata di dalam bintik itu terdapat kehidupan yang dihuni oleh makhluk lain yaitu warga Whoville. 

Kehidupan mereka layaknya seperti kehidupan pada umumnya yang memiliki kota, bermasyarakat, dan dipimpim oleh seorang wali kota bernama Ned. Horton bisa mendengar dan berkomunikasi dengan Ned, walaupun ia dikatakan gila oleh hewan lainnya karna berbicara pada sebuah butiran debu. 

Ned meminta tolong Horton untuk memindahkan "planet" nya ke tempat yang lebih aman dan stabil, karena tempat tinggalnya saat ini terancam. Ned kaget ketika Horton berkata "your whole world fits on a flower". Kemudian Horton menolong dengan memindahkan bintik kecil itu dari di atas bunga ke sebuah gunung agar lebih aman. Walaupun tindakannya ditentang namun ia mempunyai prinsip "a person is a person, no matter how small".

Bayangkan bilamana tempat kita selama ini tinggal adalah satu titik kecil dari dari luasnya alam semesta. Bumi adalah salah satu planet dalam tata surya. Dan tata surya kita terletak di galaksi Bima Sakti (Milky Way). Sedangkan galaksi di alam semesta ini jumlahnya miliaran. Bayangkan betapa besarnya jagat raya ini dan Bumi hanya satu titik kecil. Lalu apa yang bisa disombongkan ? Ada pepatah yang mengatakan di atas langit masih ada langit. 

Saya berikan contoh lagi dari film animasi berjudul Smallfoot. Bercerita tentang makhluk besar penghuni pegunungan Himalaya yang sering disebut Yeti. Yeti beranggapan keberadaan manusia yang mereka sebut small foot adalah hanya sebuah mitos, sama halnya manusia menganggap Yeti antara ada dan tiada. 

Dua -- duanya mempunyai kehiduan sosialnya masing -- masing, namun ternyata saat dua makhluk berbeda itu berinteraksi, mereka menyadari banyak hal di luar sana yang tidak mereka ketahui. Intinya kita bukanlah satu -- satunya. Bukan satu -- satunya yang terbaik. Bukan satu -- satunya yang paling maju. Bukan satu -- satunya yang paling bahagia. Look around. Karena bukan satu -- satunya, maka dari itu apa yang patut kita sombongkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun