Mohon tunggu...
MURDANI
MURDANI Mohon Tunggu... Petani - petani pendidikan

petani pendidikan untuk generasi emas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tahun Baru 2024: Harapan atau Harapan Palsu?

28 Desember 2023   09:02 Diperbarui: 28 Desember 2023   09:23 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2023 telah berlalu dengan berbagai peristiwa yang terjadi di dunia. Ada peristiwa yang menggembirakan, ada pula yang menyedihkan. Namun, satu hal yang pasti, tahun 2023 telah menjadi bagian dari sejarah.Seiring dengan berlalunya tahun 2023, kita pun menyambut tahun baru 2024. Tahun baru selalu identik dengan harapan. Harapan akan masa depan yang lebih baik. Harapan akan perubahan yang lebih positif.

Namun, apakah harapan itu akan menjadi kenyataan? Ataukah hanya menjadi harapan palsu?

Jawabannya tentu tergantung pada diri kita masing-masing. Jika kita mau berusaha dan bekerja keras, maka harapan itu akan menjadi kenyataan. Namun, jika kita hanya berdiam diri dan pasrah, maka harapan itu hanya akan menjadi harapan palsu.

Tahun 2024 adalah tahun yang penuh tantangan. Ada banyak masalah yang harus kita hadapi, seperti pandemi COVID-19, ekonomi yang belum stabil, dan perubahan iklim. Namun, jika kita mau bersatu dan saling bahu-membahu, maka kita pasti bisa mengatasi semua tantangan itu.

Mari kita sambut tahun 2024 dengan penuh harapan dan semangat. Mari kita wujudkan harapan itu menjadi kenyataan.

Harapan yang Membangun

Harapan yang membangun adalah harapan yang realistis dan dapat dicapai. Harapan ini didasarkan pada kerja keras dan kesungguhan. Harapan ini juga didasarkan pada optimisme dan keyakinan bahwa kita bisa mewujudkannya.

Harapan yang membangun akan mendorong kita untuk maju dan berkembang. Harapan ini akan membuat kita lebih bersemangat untuk menghadapi tantangan.

Harapan yang Palsu

Harapan yang palsu adalah harapan yang tidak realistis dan tidak dapat dicapai. Harapan ini didasarkan pada khayalan dan keinginan yang berlebihan. Harapan ini juga didasarkan pada pesimisme dan keyakinan bahwa kita tidak bisa mewujudkannya.

Harapan yang palsu akan membuat kita menjadi tidak realistis dan tidak bersemangat. Harapan ini akan membuat kita lebih mudah menyerah dan putus asa.

Pilihan Ada di Tangan Kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun