Mohon tunggu...
dwi murdaningsih
dwi murdaningsih Mohon Tunggu... -

mahasiswa semester akhir jurusan kimia yg masih berjuang demi kelulusan, tapi menyimpan minat sang sangat terhadap dunia juranlistik. rencananya setelah lulus, mau banting setir dari departemen kimia menuju departemen jurnalistik. insyaallah, mohon doanya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cerita Tentang BEM FMIPA Undip...

31 Desember 2010   14:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:07 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ruangan ini hanyalah ruang sempit, ruangan tidak simetris sehingga Aiya tidak tahu berapa persisnya ukuran ruangan ini. Tidak seperti ruangan kamar yang ukurannya bisa terlihat dari jumlah eternit di atasnya –3x3, ruangan ini aneh. Jika terlihat dari luar tampak seperti ruangan luas, memanjang sampai 5 meter, tapi kalau a n da masuk ternyata ruangan itu hanya berlebar 3 meter, ruangan itu tidak berbentuk kotak, desainnya mirip trape s ium, tapi tidak juga. Ruangan ini adalah sebuah ruangan dengan bentuk sembarang, tidak teratur.

Cat ruangannya-pun terlihat agak aneh, perpaduan antara biru muda tapi tidak terlalu muda dan warna merah muda yang agak mirip ungu. Perpaduan warna yang seperti ice cream. Warna ungu di sebelah atas, dan warna biru di bagian bawah. Lihatlah pencahayaannya, siapapun yang masuk ruang ini pasti sepakat, ruangan ini teduh sekali, tanpa kipas angin pun kita sudah merasa sejuk didalamnya, atau barangkali ini efek dari warna cat tembok? Aiya tidak tahu.

Tapi yang lebih aneh adalah, dari ruangan inilah, ia yakin suatu hari akan banyak terlahir orang-orang besar dari sana, mungkin seorang bupati, seorang jurnalis, anggota DPR atau barangkali presiden. Ia yakin sekali meskipun sepintas ruangan ini terlihat tidak begitu rapi, kertas berserakan, computer menyala selama 24 jam, tapi di ruangan itulah sebuah ide-ide besar dibangun. Ide-ide besar, mimpi-mimpi besar, harapan-harapan besar yang dengan kepala-kepala penghuniny akan berusaha diwujudkan cita-cita besarnya. Bukan untuk diri sendiri, tapi untuk sebuah kemanfaatan yang le yang Aiya pun tahu bahwa semua akan kembali kepada amalannya masing-masing.

Satu hal yang tak pernah terlupa, dan selalu menjadi warisan dari awal mula ruangan ini dibangun adalah “perubahan itu diawali oleh orang-orang yang ikhlas, dilakukan oleh orang-orang yang cerdas dan dimenangkan oleh orang-orang yang pemberani”

Orang yang ikhlas bukan orang yang jika berbuat tidak mengharapkan apa-apa, orang yang ikhlas adalah orang yang dalam setiap perbuatannya mengharapkan pujian, bukan dari penduduk bumi, tapi dari penduduk langit. Orang yang cerdas adalah arang yang selalu berfikir bukan tentang apa yang akan saya terima, tapi apa yang akan saya berikan, karena yang akan saya terima itu pasti. Orang yang berani adalah, bukan orang yang ketika ia dipukul maka ia balas memukul, orang yang berapi adalah orang yang berani mengambil resiko dalam tiap hal yang akan dijalankannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun