Pendidikan Islam tidak hanya bertujuan untuk mencetak individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga untuk membentuk akhlak yang mulia dan karakter yang kokoh. Dalam konteks ini, guru memainkan peran yang sangat penting dalam mendidik dan membimbing siswa, tidak hanya dalam aspek akademik tetapi juga dalam kehidupan sosial dan moral mereka. Guru dalam pendidikan Islam tidak hanya dianggap sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendidik, pembimbing, teladan, dan pemimpin bagi generasi penerus umat.
Berikut adalah beberapa peranan sosial guru dalam pendidikan Islam:
1. Mendidik Akhlak dan Moral
Dalam ajaran Islam, pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek pengetahuan semata, tetapi juga pada pembentukan akhlak (perilaku) yang baik. Guru memiliki peran yang sangat besar dalam mendidik siswa agar memiliki akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti kejujuran, kesabaran, kerendahan hati, rasa hormat kepada orang lain, serta sikap saling tolong-menolong. Guru harus memberikan teladan yang baik dalam hal perilaku dan akhlak, karena dalam Islam, seorang guru diharapkan menjadi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membangun Karakter Siswa
Salah satu tugas utama guru dalam pendidikan Islam adalah membangun karakter siswa. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak." (HR. Ahmad). Guru tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan cara hidup Islami. Dengan demikian, guru berperan penting dalam membentuk individu yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki karakter yang kuat, disiplin, dan bertanggung jawab.
3. Mengarahkan dan Membimbing Siswa dalam Kehidupan Sosial
Guru juga berfungsi sebagai pembimbing dalam kehidupan sosial siswa. Dalam masyarakat yang beragam dan dinamis, seorang guru perlu mengajarkan siswa tentang pentingnya toleransi, menghargai perbedaan, serta cara berinteraksi dengan sesama, baik dalam konteks keluarga, teman, maupun masyarakat luas. Dalam konteks Islam, kehidupan sosial yang baik diwarnai oleh sikap saling menghormati, membantu yang membutuhkan, serta menjaga persatuan dan kesatuan umat.
4. Menanamkan Nilai-Nilai Keislaman dalam Kehidupan Sehari-hari
Guru dalam pendidikan Islam diharapkan tidak hanya menyampaikan pelajaran yang bersifat teoritis, tetapi juga membantu siswa untuk mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mengajarkan pentingnya shalat tepat waktu, berpuasa di bulan Ramadan, berzakat, dan menjaga hubungan yang baik dengan sesama. Melalui pengajaran ini, siswa tidak hanya memahami ajaran Islam secara tekstual, tetapi juga dapat mengamalkannya dalam interaksi sosial mereka.
5. Menjadi Pembimbing dalam Menghadapi Masalah Sosial