Smart Green Campus adalah pemanfaatan sumber daya dan teknologi yang ada di lingkungan sekitar kampus dengan adanya keterlibatan semua civitas kampus baik itu mahasiswa, dosen ataupun tenaga pendidik lainnya, yang menggunakan dan memberdayakannya secara efektif, efisien serta ramah lingkungan. Ada banyak tujuan dari smart green campus ini, diantaranya yaitu untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, bersih, kondusif serta sehat bagi semua warga kampus. Selain itu, adanya smart green campus ini juga dapat mengurangi proses pemanasan global yang akhir-akhir ini sudah semakin memburuk. Untuk itu, perlu adanya dukungan dari semua kalangan civitas kampus agar nantinya smart green campus ini segera terwujud.
Smart green campus ini dapat diwujudkan melalui beberapa cara seperti penanaman pohon di sekitar kampus, memanfaatkan atau mendaur ulang sampah, mengurangi kendaraan motor pribadi, tidak hanya yang berhubungan lingkungan secara langsung, smart green campus juga dapat dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan AC pada ruangan dan juga jumlah penggunaan kertas yang tentunya tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan -- kegiatan kampus. Ketika semua proses itu dapat diterapkan dengan baik oleh para civitas kampus, maka smart green campus akan semakin mudah terwujud dan juga dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi lingkungan sekitar, tidak hanya di lingkungan kampus saja.
 Salah satu cara yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan smart green campus ini yaitu jumlah penggunaan kertas di lingkungan kampus. Dimana pastinya hampir setiap kegiatan kampus seperti organisasi atau bahkan kegiatan pembelajaran itu sendiri, akan selalu membutuhkan kertas. Hal tersebut mungkin terlihat sepele bagi sebagian orang, atau bahkan tidak penting atau tidak ada dampak yang akan didapatkan akibat dari penggunan kertas tersebut. Tetapi, jika hal itu terus -- menerus diabaikan begitu saja, maka akan mengakibatkan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan. Adapun dampak yang akan didapatkan diantaranya yaitu meningkatnya pemansan global. Hal itu dapat terjadi karena kertas berbahan dasar dari serat kayu, semakin banyak kertas yang digunakan maka semakin banyak pula serat kertas yang diperlukan sehingga pohon yang ditebang juga akan semakin banyak. Jika hal tersebut tidak diimbangi dengan penanaman pohon kembali, maka lama-kelamaan pohon tersebut akan habis begitu saja.
Berdasarkan data yang ada, kebutuhan kertas nasiaonal yaitu sekitar 5,6 juta ton per tahun dan diperlukan 1 batang pohon usia 5 tahun untuk memproduksi 1 rim kertas. Di dunia perkuliahan setiapa saat akan membutuhkan kertas, bahkan setiap tahunnya ada banyak lembaran kertas yang tidak digunakan, hingga membentuk ttumpukan menggunung ataupun selembaran yang berserakan. Apalagi kertas laporan serta tugas akhir dari mahasiswa yang setiap harinya akan menggunakan kertas minimal 100 lembar setiap mahasiswa dimana 100 lembar kertas = 1/5 rim kertas. Berapa batang pohon yang akan ditebang untuk memenuhi kebutuhan tersebut 5 tahun atau 10 tahun mendatang, jka hal ini terus terjadi akan semakin membuat kondisi lingkungan dunia semakin tidak ramah untuk kehidupan. Namun, jika dalam sebuah kampus atau sebuah organisasi yang terdiri dari 100 orang dapat menghemat 3 lembar kertas saja setiap hari, maka dalam setahun ada 156 batang pohon yang dapat diselamatkan. Hal itu tentu akan sedikit mengurangi penggunaan pohon di masa yang akan datang.
Hingga saat ini, masih ada beberapa hambatan yang ada di sekitar kampus ketika ingin mewujudkan smart green kampus dengan cara mengurangi penggunaan kertas yaitu adanya tugas akhir yang membutuhkan banyak sekali kertas. Belum lagi, ketika seorang mahasiswa melakukan revisi dari dosennya, tentu hal itu akan memperbanyak jumlah penggunaan kertas. Jika pada saat mengerjakan laporan akhir membutuhkan sekitar 100 lembar kertas, dan melakukan revisi kembali maka akan membutuhkan kertas 2 kali lipat atau bahkan bisa 3 sampai 4 kali. untuk itu diperlukan solusi serta kerja sama antar civitas kampus tersebut agar hal tersebut bisa diminimalisir jumlah penggunaannya. Apalagi, kertas yang sudah tidak digunakan dibiarkan berserakan begitu saja tidak ada upaya untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang agar dapat digunakan kembali, sehingga hal itu akan mengakibatkan penumpukan sampah di lingkungan sekitar.
Ada beberapa cara untuk mengatasi agar tidak menggunakan kertas secara berlebihan, dari cara yang paling sederhana hingga beberapa cara yang lebih kompleks diantaranya yaitu: dapat dilakukan pengurangan penggunaan kertas sebagai bentuk tugas hardfile (tugas fisik) yang bisa diganti dengan tugas-tugas softfile, tugas yang akan diserahkan kepada dosen bisa melalui media internet ataupun berbentuk online document, sehingga dapat mengurangi penggunaan kertas. Lalu, hampir sama juga yaitu pada saat mahasiswa mengerjakan tugas akhir. Sebaiknya, ketika tugas atau tulisan diajukan kepada dosen sebaiknya masih berupa online document sehingga masih bisa diperbaiki dan tidak mengeprint berulang kali. Selain mengurangi penggunaan kertas, di lingkungan kampus juga sebaiknya ditanami pepohonan agar dapat menggantikan fungsi dari pohon-pohon yang sudah digunakan sebagi bahan dasar kertas, agar nantinya dapat memperbaiki pemanasan global yang terjadi. Begitu juga dapat dilakukan proses daur ulang kertas, di setiap kampus diusahakan untuk memiliki lembaga tersendiri untuk mengelola sampah-sampah organik, khususnya kertas. Ketika sampah kertas tersebut sudah tidak digunakan lagi, agar tidak berserakan dan dibuang begitu saja, tetapi dimanfaatkan kembali agar bisa digunakan.
Dengan demikian, meminimalisir penggunaan kertas dapat menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan smart green kampus serta sebagai upaya penyelamatan bumi dari pemanasan global. Kerjasama dari berbagai pihak dapat mempercepat tujuan-tujuan tersebut, baik dari civitas kampus itu sendiri ataupun dari lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H