Mohon tunggu...
Qorish Muqoddas
Qorish Muqoddas Mohon Tunggu... -

Nama : Mush'ab Muqoddas Eka Purnomo (panggilan Qorish) Lahir : Surabaya 18 Juni 1989 Alamat di Indonesia Sukolilo Kenjeran 7/19 Surabaya 031 382 1722 Mahasiswa Indonesia Universitas Al-Azhar Kairo Mesir Jur. Sejarah dan Peradaban Fakultas Bahasa Arab\r\n\r\nPendidikan : TK ABA 19 Surabaya (TPA Al-Manar Mulyosari Surabaya), SD Muhammadiyah 8 Sutorejo Surabaya, SD Muhammadiyah Jogodayoh Bantul DIY (Pondok Pesantren Asy-Syifa'), SD Muhammadiyah 9 Kenjeran Surabaya (dan TPA Al-Muttaqien Komplek TNI AL Kenjeran Surabaya), Mts. Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Ma'had Bu'uts Islamiyyah Al-Azhar Kairo Mesir\r\n\r\nOrganisasi : Dept. Da'wah IRM Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarya (03-04), Sekretaris Redaksi Suara Pelajar Indonesia Ma'had Bu'uts Al-Azhar Mesir (05-06), Depdagri DPP PPMI Mesir, Dept. Penerbitan dan Pustaka Gamajatim Mesir (06-07), Koordinator Tim Pendaftaran KPP Maba PPMI Mesir (07-08), SC KPP Maba PPMI Mesir (08-09), Dewan Konsultatif Senat Mahasiswa Fakultas Bahasa Arab Mesir (09-10)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kerangka dalam Ilmu Sejarah Syaikh Jalaluddin Al-Suyuthi (I)

12 September 2014   03:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:56 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

CATATAN PENGAJIAN SOROGAN KITAB TURATS

"ASY-SYAMARIKH FII 'ILMI AT-TA'RIKH"

KERANGKA DALAM ILMU SEJARAH

SYEIKH JALALUDDIN AL-SUYUTHI

oleh:

Dr. Hisyam Al Kamil

Cairo, 4 September 2014

Segala puji bagi Allah SWT bermakna seluruh pujian hanya ditujukan kepada Allah SWT saja Pemilik keutaman yang sempurna, teriring Sholawat dan Salam kepada utusanNya yang tercinta yang terus ditambahkan kemuliaan. Syaikh Jalaluddin Al Suyuthi (Lahir di Cairo pada tahun 849 Hijriyah dan wafat pada tahun 911 Hijriyah) menuliskan kitab dalam ilmu sejarah secara integral dan tersusun dalam kitab ini faedah-faedah yang dapat membuka mata dan memperindah lisan manusia yang dinamakan "Asy-Syamarikh fi 'Ilmi At-Ta'rikh" serta tersusun dalam beberapa pembahasan.

Kata "Asy-Syamarikh" merupakan kata majemuk dari kata bahasa Arab "Syamrukh" yang berarti tangkai yang menyambungkan seluruh cabang. Adapun ilmu sejarah adalah ilmu yang mencatat aktifitas manusia di atas muka bumi. Sedangkan obyek pembahasan penulisan sejarah adalah manusia dan zaman (tempat dan waktu).

Bab Pertama dalam buku iniadalah Pembukaan Sejarah diawali dengan perkataan Syeikh Asy-Sya'ibi yang diriwayatkan oleh Syeikh Ibnu Khaitsamah, dari Syeikh Ali bin Muhammad (asal kota Madain), dari Syeikh Ali bin Mujahid, dari Sejarahwan Muhammad bin Ishaq, dari Syeikh Al Zuhri dan dari Syeikh Muhammad bin Shalih bahwa setelah Nabi Adam AS (yang diciptakan pada hari Jum'at) turun dari surga setelah hidup 95 tahun di surga tersebarlah anak-aak Nabi Adam AS dan dimulaikan sejarah manusia sampai Allah SWT mengutus Nabi Nuh AS hingga banjir bah pada bulan Rajab yang menenggelamkan siapapun yang layak tenggelam di atas muka bumi. Nabi Nuh AS merupakan petani kurma yang dilahirkan di daerah yang saat ini bernama kota Musol Irak.

Setelah kapal yang berisikan 6 atau 8 manusia serta seluruh hewan yang berpasang-pasangan berlabuh di atas bukit Judi Turki pada tanggal 10 bulan Muharram kemudian anak-anak Nabi Nuh AS membagi bumi menjadi tiga bagian dengan membawa bibit dan benih yang dibawa oleh Nabi Nuh AS. Sam bin Nuh menempati kawasan di timur Sungai Nil yaitu dari selatan Gunung Qaziun (tempat Qabil bin Adam membunuh dan mengubur Habil bin Adam) yaitu daerah-daerah Baitul Maqdis, Sungai Effurat, Sungai Daglah, Sungai Saihan dan Sungai Jaihan atau kawasan Kaukakus saat ini sampai di negeri imur jauh. Ham bin Nuh menempati kawasan barat Sungai Nil atau kawasan Afrika. Sedangkan Yafits bin Nuh menempati kawasan di utara Gunung Qasiyun sampai di kawasan angin tenang atau Laut Putih (Mediterania) yang merupakan daerah kawasan Eropa saat ini. Sementara itu, Nabi Nuh AS berdiam diri bermunajat di depan Ka'bah karena telah berdo'a meminta umatnya binasa.

Penulisan sejarah kemudian sampai kepada dibakarnya Nabi Ibrahim AS (lahir di kota Babil Irak saat ini) yang merupakan anak dari Tarikh dan kemudian diasuh oleh Azar. Nabi Ibrahim AS mencandai masyarakat yang menyembah berhala dengan menghancurkan semua patung dengan kapak kecuali patung paling besar yang kemudian kapak tersebut diletakkan di leher patung terbesar.

Masyarakat Babil saat itu menganggap bahwa para raja-raja merupakan keturunan para dewa yang disemayamkan di dalam patung-patung. Ketika semua warga kota Babil menemani Raja Namrud (atau Namrudz) berburu hewan untuk persembahan bagi seluruh dewa kecuali Nabi Ibrahim AS. Ketika raja dan seluruh warga pulang ke kota dan memasuki kuil terkejut karena seluruh patung rusah kecuali patung terbesar yang lehernya terdapat kapak.

Nabi Ibrahim AS yang sering menyerukan agar masyarakat tidak menyembah patung yang tidak bergerak dan memberikan manfaat dipanggil dan ditanya apakah Nabi Ibrahim AS menghancurkan seluruh patung, Nabi Ibrahim AS menjawab bahwa pelakunya adalah patung paling besar. Seluruh masyarakat kota yang berkumpul di kuil tertawa karena tidak mungkin patung dapat bergerak apalagi menghancurkan seluruh patung. Dengan jawaban itu, Nabi Ibrahim AS bertanya kenapa lantas patung-patung itu disembah yang menjadikan seluruh warga kota di kuil itu terdiam henyak tidak mampu menjawab.

Hanya Iblis yang kemudian mengusulkan agar Nabi Ibrahim AS dibakar dengan kayu-kayu yang banyak. Nabi Ibrahim AS diikat dan dilempar dengan ketapel oleh Iblis ke kobaran api. Nabi Ibrahim AS bermunajat kepada Allah SWT sehingga Allah SWT memerintahkan kepada api untuk menjadi dingin hanya bagi Nabi Ibrahim AS saja serta membakar tali yang mengikat Nabi Ibrahim AS hingga lepas. Selama 7 hari berada di dalam kobaran api sampai padam, Nabi Ibrahim AS keluar dari tumpukan arang dan keluar dari kuil mengakibatkan seluruh warga tercengang. Agar Nabi Ibrahim AS dan pengikutnya maka ditinggalkanlah Babil menuju kawasan Baitul Maqdis saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun