Rumah yang dulunya ditinggali oleh mantan presiden Soeharto saat ini akan dijadikan museum. Hal tersebut digagas oleh pengusaha Probosutedjo, beliau akan menjadikan rumah tinggal mantan Presiden Soeharto yang terletak di Jalan Cendana, Jakarta Pusat, sebagai museum. Probosutedjo telah mnyataka pernyataan dan permintaannya kepada mbak Tutut dan menyatakan bahwa Mbak Tutut telah memiliki banyak rumah, dan tidak ada salahnya juka rumah yang dulunya sempat dihuni oleh almarhum mantan presiden Soeharto dijadikan museum, Dia setuju, keluarga sudah menyatakan setuju. Ia mengatakan, rumah yang terletak di Jalan Cendana 6 dan 8 tersebut kini sudah tidak lagi ditinggali oleh keluarga, karena semua anaknya telah memiliki rumah sendiri. Menurut dia, ide untuk mendirikan museum yang akan dinamakan Jenderal Besar Soeharto terisnpirasi oleh tuduhan Abdurrahman Wahid saat menjadi presiden yang mengatakan ada bunker-bunker di bawahnya untuk menyimpan kekayaan.
Meskipun ketika diperiksa oleh aparat pemerintahan presiden Gusdur tidak terbukti, Gus Dur waktu itu tidak mau mengumumkan bahwa bunker tersebut ternyata memang tidak ada. "Semua tuduhan itu tidak benar, waktu itukan setelah diperiksa oleh pemerintahan Gus Dur, nyatanya tidak ada, tapi pemerintah tidak mau mengumumkan. Itu yang saya sesalkan, pemerintah tidak mau mengumumkan bahwa bunker yang selama ini diopinikan itu ternyata tidak ada," katanya (Antara news, 31/10/2010).
Menurut Probo , dengan dibukanya rumah tersebut sebagai museum maka masyarakat dan generasi penerus dapat mengetahui rumah sebenarnya dari mantan presiden di era Orde Baru tersebut. Ia menambahkan, di depan rumah tersebut nantinya akan dipasang sebuah patung mantan Presiden Soeharto dengan mengenakan pakaian militer setinggi sekitar tiga meter. Ia menambahkan, di dalam museum nantinya juga terdapat berbagai macam barang yang bernilai sejarah dari peninggalan mantan presiden Orde baru tersebut. Rumah di Jalan Cendana 6 dan 8, Jakarta Pusat merupakan tempat tinggal mantan presiden Soeharto yang telah dihuni puluhan tahun, hingga mantan pemimpin orde baru itu meninggal dunia pada 27 Januari 2008. Jenderal Soeharto menjadi Presiden sejak 1967 dan berakhir pada 1998.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H