Mohon tunggu...
news.com
news.com Mohon Tunggu... Mahasiswa - Real time

Berbagai informasi dan bertukar gagasan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Manfaatkan Limbah, Mahasiswa KKN Undip Ubah Kulit Bawang Menjadi Pestisida dan Pupuk Cair

14 Februari 2021   17:30 Diperbarui: 14 Februari 2021   17:57 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Pembuatan Pestisida dan Pupuk Cair dari Kulit Bawang

Mengangkat tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)", Universitas Diponegoro menerjukan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I sesuai domisili. KKN kali ini tentunya sangat berbeda dari biasanya, adanya pandemi Covid-19 mewajibkan kita untuk tetap menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan. 

Tujuannya untuk membantu pencegahan penyebaran covid-19 melalui edukasi, serta pemberdayaan berbasis keluarga dan masyarakat melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan, keterampilan, kesehatan, atau pembinaan lingkungan yang sesuai dengan monodisplin mahasiswa.

Pada akhir tahun 2020 kemarin, masyarakat  Kelurahan RT 05 RW 04 Kecamatan Banyumanik membentuk kelompok tani “Umbul Makmur” dan melakukan kegiatan bercocok tanam “Kebun Hebat”. Tanaman yang sudah ditanam diantaranya adalah kangkung, sawi, cabai, tomat, terong dan lain sebagainya. Namun hasil panen yang didapat masih belum maksimal. Sayur-sayur yang dihasilkan kurang bagus dan banyak yang terserang hama. Masalah tersebut tentunya harus segera diobati agar tanaman bisa kembali sehat yaitu dengan pemberian pupuk ataupun pestisida.

Melihat masalah tersebut salah satu mahasiswa KKN dosen pembimbing lapangan Dr. Cahya Tri Purnami S.KM., M.Kes berinisiasi melakukan kegiatan sosialisasi dan pembuatan pestisida dan pupuk cair organik dari kulit bawang. Sosialisasi dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2021 dihadiri oleh 8 orang ibu-ibu kelompok tani bertempat di rumah salah satu warga. Kemudian pestisidan dan pupuk cair dari kulit bawang tersebut diaplikasikan ke tanaman pada hari Minggu, 24 Januari 2021 bersamaan dengan kegiatan rutin kerja bakti.

Pemilihihan kulit bawang sebagai bahan baku dikarenakan mudah didapat atau ditemukan disetiap rumah dan sebagai bentuk pemanfaatkan limbah dan salah satu upaya untuk mengurangi sampah. Kulit bawang mengandung senyawa acetogenin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa tersebut memiliki keistimewaan sebagai anti-feeden. 

Maka akan mengakibatkan serangga atau hama enggan memakan tanaman, bahkan bisa menyebabkan kematian. Selain berpotensi membunuh hama ulat, atau jamur. Kulit bawang juga memiliki manfaat lain, yaitu zat dan senyawa yang ada pada kulit bawang dapat memberikan kesuburan bagi tanaman sehingga mempercepat proses tumbuhnya buah dan bunga pada tumbuhan.

Pestisida dan Pupuk Cair dari Limbah Kulit Bawang
Pestisida dan Pupuk Cair dari Limbah Kulit Bawang
“Ternyata cara buatnya gampang ya mbak, hanya perlu direndam dengan air selama 1-2 hari. Nanti setiap selesai masak sampah kulit bawangnya saya simpan untuk bikin pestisida dan pupuk,” ujar salah satu warga. Dengan adanya pestisida dan pupuk cair dari limbah kulit bawang ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil panen dan mengurangi sampah organik (kulit bawang).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun