Sumurboto, Banyumanik, Semarang (11/02/2021) – Sudah hampir 1 tahun Indonesia menghadapi pandemi Covid-19, semenjak masuknya virus Covid-19 di bulan Maret banyak aktivitas terutama masyarakat mengalami keterhambatan karena upaya pengurangan penyebaran virus corona pemerintah mengeluarkan kebijakan mulai dari PSSB bahkan PPKM. Ya, karena saat ini pemerintah fokus terhadap penanggulangan virus corona yang sudah dialami Indonesia selama setahun. Kebijakan dikeluarkan bukan berarti kita tidak melakukan apapun, dalam kegiatan kita sehari – hari tentu hanya perlu kebiasaan baru yaitu new normal. Pemerintah berkenan, masyrakat melakukan produktifitas tidak hanya berkutat pada pandemi. Seperti berkerja, berjualan, menjaga lingkungan dan lain – lain.
Pada tahun 2020, disaat penyebaran Virus Corona merebak berdasarkan data KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan) Indonesia memproduksi sampah baik organik dan non-organik sebanyak 67.5 juta ton. Hal ini juga menjadi salah satu perhatian kita, terutama masyrakat dalam menyikapi kebersihan sampah ditambah masyarakat Indonesia dikenal konsumtif. Hal ini menjadi latar belakang seorang mahasiswa KKN Undip Tim I 2021 yang mempunyai program bertajuk “ Penyuluhan Tentang PEGULATIS (Pengetahuan dan Kegunaan Alat Pirolisis), program ini didasari oleh Tema KKN UNDIP TIM I 2021 yakni, Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 19 Berbaasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Tujuan dimana Mahasiswa KKN UNDIP melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat di tengah pandemi.
“ Berdasarkan analisa dan potensi yang ada di RT 05/ RW 04 Sumurboto yang saya dapatkan, masyarakat masih mengandalkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) jadi sampah terutama plastic sama sekali tidak dikelola, hal ini menjadi dasar saya mengangakat program ini sebagai pemantik,” ujar Mahasiswa UNDIP. “RT 05/ RW 04 Sumurboto punya rancangan program kerja RT yaitu Bank Sampah yang digagasi oleh KSE UNDIP, sehingga program ini menjadi sinkron dan menjadi pemantik bagi masyarkat saya”, ujar Pak Parmono selaku RT. Pada saat penyuluhan, antusias remaja di RT tersebut sangat tinggi. Banyak sekali pertanyaan yang menjadikan program ini menarik perhatian masyarakat. “ Apakah bahan bakar yang dihasilkan dapat dipakai, dan apakah tidak ada zat yang ditambahkan selain sampah plastic?”, tanya El. Alat Pirolisis dijelaskan mulai dari pengertian pirolisis, fungsi, komponen, dan cara kerja alatnya. Hal ini dharapkan kita tetap menjaga lingkungan kita walaupun dalam masa pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H