Mohon tunggu...
news.com
news.com Mohon Tunggu... Mahasiswa - Real time

Berbagai informasi dan bertukar gagasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lawan Covid-19, Mahasiswa KKN Undip Berdayakan Remaja Ciptakan Alat Hand Sanitizier Tanpa Sentuh

10 Februari 2021   21:59 Diperbarui: 10 Februari 2021   22:06 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumurboto, Banyumanik, Semarang (31/01/21) – Universitas Diponegoro tetap menjalankan Kuliah Kerja Nyata di tengah pandemi Covid-19 dengan tetap menjalankan dan mematuhi protokol Kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah. KKN Tim 1 Universitas Diponegoro mengusung Tema yakni, Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 19 Berbaasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Dalam hal ini, mahasiswa UNDIP diharapkan mampu memberdayakan masyrakat di tengah pandemi Covid-19 dan tidak kalah pentingnya untuk mengajak masyarakat melawan Covid-19.

Salah satu mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP yang ditempatkan di Kecamatan Banyumanik, Kelurahan Sumurboto tepatnya di RT 05/RW 04 dengan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) yakni Dr. Cahya Tri Purnami S.KM., M.Kes. “ Bu Cahya memberikan arahan pada kami, bahwa KKN pada saat ini harus tetap dilaksanakan secara sungguh – sungguh tetap memberdayakan masyarakat tidak melulu memberikan barang jadi akan tetapi memberikan pengetahuan atau ilmu yang belum diketahui masyarakt, dan jangan lupa menjaga protokol Kesehatan” ujar Felix.

Di salah satu rumah warga RT 05/RW 04 Sumurboto, Mahasiswa KKN UNDIP memberdayakan khususnya remaja melalui program yakni, “Pelatihan Pembuatan Alat Handsanitizier Otomatis Tanpa Sentuh”. Kegiatan ini diikuti 6 remaja RT tersebut, yang akan membuat 2 buah alat. “Ya, alat ini berbasis sensor infrared, akan tetapi pembuatan alat ini sangat sederhana dan tidak membutuhkan bahan – bahan yang kompleks, semua bahan dapat terjangkau dan harga yang murah. Dan para remaja tertarik membuat alat tersebut dan alhasil mereka berhasil membuatnya” jelas Felix.

Dengan modul dan komponen yang dibeli dijelaskan secara lengkap, membuat remaja semakin mudah memahami. “Terimakasih kepada Mahasiswa KKN UNDIP telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat, alat ini tidak sulit dan mudah dipelajari cara pembutannya dari biayanya pembuatan alat 150 ribu bisa membuat 2 alat sekaligus” ringkas Ipong selaku Ketua Remaja. Hasilnya langsung diserahkan kepada Bapak Parmono selaku RT 05/ RW 04.

foto arsip kegiatan
foto arsip kegiatan
Diharapkan dengan kegiatan tersebut, remaja dapat mengaplikasikannya dikarenakan pembuatannya yang sederhana dan terjangkau. Alat ini digunakan untuk mencuci tangan tanpa menyentuh alat sehingga mengurangi kontak antar masyarakat. Jika remaja berhasil mengaplikasikan dan menyebar luaskan cara pembuatannya pasti setiap rumah di RT tersebut akan dilengkapi dengan alat tersebut. Dengan demikian, kebijakan 3M lebih displin diterapkan masyarakat sehingga dapat melawan Covid-19 bahkan mengurangi persebaran Covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun