Mohon tunggu...
Muntadhirotul jannah
Muntadhirotul jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Happiness is the first, Faith is the main

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Self Care pada Remaja: Membangun Keterampilan Pemeliharaan Diri yang Baik

5 Desember 2023   09:51 Diperbarui: 5 Desember 2023   10:06 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usia remaja merupakan usia rentan bagi anak dalam mengembangkan otak dan sosioemosi, kontek, prefrontal/pengendalian emosi dan corpus callosum/pemrosesan informasi lebih efektif. dimana dalam proses ini belum ada kematangan dalam perkembangan otak di anak.  Masa ini merupakan segmen    kehidupan    yang    penting    dalam    siklus perkembangan  individu,  dan  merupakan  masa  transisi yang   dapat   diarahkan   kepada   perkembangan   masa dewasa  yang  sehat  (Konopka,  dalam  Pikunas,  1976; Kaczman  &  Riva,  1996).  Masa  remaja  ditandai  dengan (1)  berkembangnya  sikap  dependen  kepada  orangtua ke  arah  independen,  (2)  minat  seksualitas;  dan  (3) kecenderungan  untuk  merenung  atau  memperhatikan diri sendiri, nilai-nilai etika, dan isu-isu moral (Salzman dan Pikunas, 1976).

Pada masa ini anak mengalami masa yang kurang stabil atau labil untuk mengalami kehidupan kesehariannya. anak diusia ini juga disebut masa sosioemosi yang mana sang anak masih kurang bisa mengendalikan emosinya. Masa-masa ini merupakan masa pembenterontakan bagi sang anak. Dimana sang anak sudah bisa mengambil keputusan sendiri, namun terkadang kurang terkendali. Diusia ini sang anak sudah mampu mengekpresikan apa yang ada dipikirannya yang sekiranya kurang cocok dengan kemauannya. Dengan penjelasan yang tertera diatas berhubungan dengan self management.

Self   management memiliki   hubungan   atau   korelasi yang lebih kearah   negatif   dengan perilaku  agresi. Self management merupakan proses pengubahan tingkah laku yang dilakukan dengan satu atau  lebih  strategi.  Melalui  pengelolaan tingkah  laku  baik  dapat  dilakukan  secara  internal  dan  eksternal,  sehingga  perubahan  perilaku  menjadi  syarat  penting  untuk menumbuhkan  motivasi  individu. Oleh  sebab  itu, self  management menjadi  hal  yang sangatpenting  bagi  individu.  (Southall  &  Gast,  2011). Di ilmu biologis hal ini disebut dengan istilas pubertas.

Self management ini juga masa kemampuan mengendalikan diri yang dikira sudah mampu melakukan suatu hal dengan apa yang diinginkan. Dimasa usia ini juga terdapat beberapa tingkat pencapaian tugas perkembangan yang terdiri dari 3 tahap, yaitu: Indikator pertama (tinggi) Memiliki sahabat dekat dua orang atau lebih.Sebagai anggota "klik" dari jenis kelamin yang sama secara mantap. Dipercaya oleh teman sekelompok dalam posisi tanggung jawab tertentu. Memiliki penyesuaian sosial yang baik. Banyak meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Berpartisipasi dalam acara teman sebaya. Memahami dan dapat melakukan keterampilan sosial dalam bergaul dengan teman sebaya. Mau bekerja sama dengan orang lain. Berusaha memahami pandangan orang lain dalam diskusi kelompok. Kadang-kadang memberikan tepuk tangan kepada lawan dalam suatu permainan. Indikator kedua (sedang) Memiliki  seorang  teman  dekat. Menjadi anggota geng atau circle namun kurang mendapat  perhatian.  Memiliki  kemampuan  sosial yang sedang. Kadang-kadang mau menghadiri acara dengan  teman  lawan  jenis.  Merasa  tidak  percaya diri, apabila berada dalam kelompok yang beragam. Mempunyai   peran   yang   netral   dalam   kegiatan kelompok. Indikator ketiga (rendah) Tidak   memiliki   teman   akrab. Tidak  pernah diundang  untuk  menghadiri  acara kelompok.    Sering    dikambing    hitamkan    oleh kelompok   sebaya.   Sering   balas   dendam   dengan sikap    bermusuhan.    Berperilaku    penyimpangan penyesuaian  sosial.  Sangat  malu  bergaul  dengan lawan jenis.

Mungkin dengan berbagai indikator sebagai pendamping pertumbuhan dan perkembangan sang anak kita harus memperhatikan penuh dimana letak tingkat anak mencapai indikator tersebut. indikator-indikator tersebut bisa digunakan sebagai alat mengukur seberapa jauh tingkat perkembangan sang anak untuk menjalin interaksi antar sesama. untuk dapat membantu perkembangan sang anak indikator-indikator inilah yang harus dipegang teguh. agar tidak terjadi hal-hal yang menyedihkan. maka dapat dilakukan perhatian orangtua kepada anak. 

Namun tidak dapat dihindari di usia ini usia masa dimana anak sudah dapat melakukan hal-hal yang dia inginkan. Maka orang tua tentu akan mengalami perlawanan dari sang anak. kita juga harus memberikan pengertian tersebut atau sebaliknya sang anak juga harus mengerti alasan orang tuanya melakukan penolakan tersebut. Larangan-larangan serta penekanan-penekanan sang orangtua kepada sang anak di usia ini tentu seharusnya lebih dilonggarkan agar sang anak tidak menimbulkan pemberontakan berlebih. Mungkin dengan adanya aturan-aturan orangtua kepada anak untuk kebaikan sang anak. Namun perlu diingat juga sebagai orangtua kita harus mengerti di usia ini anak-anak lebih sering memberontak disertai emosi. Emosi anak diusia ini memang bisa dibilang masa-masa mendidih-mendidihnya. 

Jadi jika orang tua mengelami masa-masa seperti ini sebagai orang tua harus lebih menurunkan egonya. Begitupun sebgai sang anak kita juga harus memberikan pengertian kepada orangtua kita. Dan satu sama lain perlu mengetahui dan mencari alasan dibalik sebuah masalah yang terjadi. Sebagi remaja sudah seharusnya bisa belajar mengendalikan emosi dengan baik. Walau sulit namun perlahan berjalan dan akan menjadikan kita terbiasa melakukannya tanpa beban. dengan self care bearti kita harus selalu belajar karena denganbelajar kita tidak ada batas. Entah itu waktu, usia, tempat dan belajar tidak pernah memandang hanya di materi namun dengan prilaku tindakanpun perlu belajar untuk mengendalikan diri dengan baik.

Sebagai anak dari orangtua dikeadaan apapun itu sang anak harus tetap bersyukur. Karena pasti ada udang dibalik batu seperti saat in dimana dengan kondisi dan keadaanmu saat ini asti ada sesuatu yang sudah disiapkan oleh tuhan untukmu. Pasti ada alasan disebuah masalah yang ada. begitupun sebaliknya ada masalah pasti ada solusi. Dengan usaha semua akan baik jika dilakukan dengan baik dan ikhlas. Dibalik kesuksesan pasti ada kesabaran yang tidak pernah terkira. ada hasil pasti ada proses. Jaga diri sendiri kuatkan hati dan tingkatkan iman untuk menjalani hidup. tidak ada yang peduli dan lapang membantu dan menjalani kehidupanmu tanpa bantuan dari tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun